- gsmarena.com
VIVAnews - Wacana pemblokiran layanan BlackBerry di Arab Saudi sejauh ini ternyata hanya sekedar rencana. Otoritas telekomunikasi Arab Saudi, Selasa, 10 Agustus 2010, mengumumkan akan mengizinkan layanan ponsel pintar tersebut untuk tetap beroperasi, setidaknya untuk sementara waktu.
Alasan penundaan rencana pencekalan BlackBerry adalah karena otoritas Arab Saudi menilai, diskusi antara pihak Arab Saudi dengan perusahaan pembuat BlackBerry, Research In Motion (RIM), menghasilkan perkembangan positif.
Keduanya menemukan solusi terkait kekhawatiran negara Arab itu terhadap ancaman keamanan.
Komisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Arab Saudi akhirnya menangguhkan, setidaknya untuk sementara, kemungkinan melarang penggunaan perangkat populer bikinan perusahaan asal Kanada tersebut.
Komisi telekomunikasi mengatakan tetap melanjutkan kerja sama dengan tiga provider layanan telepon selular dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan kemajuan yang dicapai. Namun, otoritas Arab Saudi tidak mengungkapkan apakah sebuah kesepakatan tertentu telah dihasilkan dari diskusi dengan RIM.
Jumat lalu, Arab Saudi mengancam akan mencekal layanan BlackBerry karena menganggap penggunaan perangkat itu mengancam keamanan nasional. Meski demikian, pemerintah Arab Saudi memberikan perpanjangan waktu hingga 48 jam yang berakhir pada Senin malam kepada RIM untuk menanggapi kekhawatiran pemerintah Arab Saudi tersebut. (Associated Press)
Perolehan Suaranya 58,6 Persen, Prabowo Subianto: Itu Hasil Demokrasi dan Perjuangan
Presiden terpilih hasil Pemilu 2024 Prabowo Subianto menyebut kalau capaian suara Prabowo-Gibran sebesar 58,6 persen berdasarkan rekapitulasi KPU adalah capaian demokrasi
