Handono Warih

iPhone vs Android, Siapa Menang?

Handono Warih
Sumber :
  • facebook.com

VIVAnews - Popularitas Android semakin melejit di belantara sistem operasi. Tak heran, sebagai sistem operasi teranyar besutan raksasa Internet Google Inc, OS Android cepat diadopsi oleh sejumlah produsen ponsel seiring pesatnya pertumbuhan smartphone (ponsel pintar) secara global.

Kemunculan ponsel berbasis sistem operasi Android, atau sering disebut ponsel Android, sering disebut-sebut sebagai pesaing terbesar iPhone yang dirilis lebih dulu oleh Apple. Keberadaannya hingga kini seringkali disandingkan dengan satu-satunya ponsel pintar buatan Steve Jobs itu.

Pengguna pun sampai kini bingung, apa kelebihan masing-masing ponsel pintar layar sentuh ini? Siapa lebih unggul? Di sisi operator, Android dianggap lebih merepotkan dibandingkan iPhone.

"Perbedaan yang paling mencolok adalah iPhone lebih teratur sementara Android terlalu bebas. Ibarat dua jalan raya, iPhone itu seperti jalan tol, dan Android itu jalan raya biasa yang lebar," kata Handono Warih, GM channel distribution Mobile Data Service XL saat ditemui VIVAnews tadi malam di sela Peluncuran XL BlackBerry Pearl 3G, Jakarta, Rabu 1 September 2010.

"Selayaknya jalan tol, iphone ada sistem yang mengatur. Sedangkan Android tidak. Lebih longgar dan bebas, siapa saja boleh masuk," jelas dia.

Artinya, Apple mengatur model bisnis iPhone. Seperti Research In Motion (RIM), ada kerja sama yang dibangun bersama mitranya. Ada komitmen, persetujuan, misi, visi, dan sebagainya. Sedangkan Android tidak. Jika ponsel Android mau bundel dengan operator, kita paketkan dengan layanan Internet Unlimited, dan selesai.

"Menurut saya, seharusnya memang lebih baik diatur, setidaknya mempunyai batasan. Karena, risikonya besar jika terlalu dibebaskan. Konten bisa salah segmen," ujar Warih.

"Misalnya, sebuah konten yang seharusnya tidak dinikmati anak di bawah umur menjadi consumable untuk semua umur. Kita sebagai operator tidak bisa mengatur, karena tidak punya kontrol," terangnya.

Parameter kedua adalah kesinambungan bisnis. "Roadmap bisnis Apple dan RIM sama-sama jelas. Mereka adalah pengembang handset, sekaligus service dan konten. Jadi, mereka yang menciptakan ekosistem dan tahu apa yang akan dilakukan pada bisnisnya untuk ke depan," ucap Warih.

Sementara Android, tidak ada. Diakuinya, Google tidak pernah mengontak XL melainkan para prinsipal atau vendor yang mengadopsi sistem operasi Android miliknya.

"Sedangkan kami sebagai operator ingin ada roadmap. Sehingga bisa melihat tren dan merencanakan sesuatu untuk menjawab kebutuhan tren. Kita lebih antisipatif dalam menyediakan layanan," jelas dia.

Parameter terakhir ialah skema distribusi. Di sisi perangkat, Apple ataupun RIM jelas berbeda dengan Google. Apple atau RIM menunjuk standing buyer (pemasok) untuk mendistribusikan ponselnya. Seperti XL memasok BlackBerry dari Teletama Artha Mandiri (TAM) sebagai standing buyer.

Sedangkan Android langsung via prinsipal atau vendor yang menjadi mitranya. "Kalau dengan Apple atau RIM, operator diatur untuk penjualan perangkatnya. Kami tahu akan mendistribusikan ke mana, di bawah kontrol. Kalau Android, ponsel-ponsel tersebut langsung dilempar ke outlet-outlet milik prinsipal," tutur Warih.

"Jadi, dengan Android, kami hanya mendapatkan kontribusi (untuk pendapatan) dari service saja, terutama pemakaian layanan data (Internet)," pungkasnya.

Dari sisi pengguna, menurut Warih, kedua perangkat nyaris tidak ada perbedaan. Keduanya memiliki fitur canggih, berkualitas tinggi, desain menarik, akses Internet sama-sama cepat. Semuanya jatuh ke selera pelanggan berdasarkan kenyamanan dan kebutuhan masing-masing.

"Kalau dari sisi pengembang, mungkin mereka cenderung menyukai Android lantaran relatif lebih bebas dibandingkan Apple," ucap Warih. (sj)

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI
Kembaran Yamaha Aerox 155 di Malaysia, Yamaha NVX 155 dapat warna baru

Yamaha Aerox 2024 Makin Sporty dan Elegan dengan Warna Barunya

Yamaha NVX 155 atau yang dikenal sebagai Yamaha Aerox 155 di Indonesia kini mendapatkan pilihan warna baru di Malaysia. Ada 4 warna baru yang diberikan pada skutik ini.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024