Ditemukan, Unsur Kunci Kehidupan di Mars

Benda berkilau yang ditemukan Curiosity di Mars
Sumber :
  • NASA/JPL-Caltech/MSSS
VIVAnews -
Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini
Curiosity, atau kendaraan robotik yang memiliki tugas melakukan observasi untuk menemukan kehidupan di Mars telah berhasil mengebor bebatuan di Planet Merah, beberapa pekan lalu.

10 Negara Ini Dicap Paling Malas Gerak Sedunia, Kok Bisa?

Secara mengejutkan, hasil analisis dari bubuk batuan yang dibor itu menunjukkan ada kehidupan mikroba yang sedang berkembang.
Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal di Dunia


Peneliti dari NASA membeberkan bahwa di dalam bubuk batuan itu terdapat kandungan bahan kimia yang biasa disebut "John Klein", yaitu meliputi sulfur, nitrogen, hidrogen, oksigen, fosfor, dan karbon. Ya, semua bahan itu adalah unsur kunci dalam kehidupan.


Dari hasil analisis juga menunjukkan bahwa ada kandungan air di dalam bebatuan. PH dari air netral, tidak terlalu asam, dan tidak terlalu asin.


"Kuncinya adalah adanya lingkungan mikroba yang terbentuk, bahkan mereka dapat hidup," kata John Grotzinger, peneliti dari California Institute of Technology, saat melakukan konferensi pers di kantor pusat NASA di Washington DC, Amerika Serikat.


Temuan terbaru ini membuktikan bahwa jika ada suatu organik yang hidup, maka mereka bisa diawetkan. Sampai hari ini, penelitian itu masih terus berlangsung, karena para peneliti masih belum mengetahui berapa umur batuan tersebut dan bagaimana terbentuknya.


"Kami memperkirakan batuan itu berumur tiga miliar tahun. Mungkin saja, batuan yang menunjukkan layak huni itu menjadi bukti awal kehidupan di Bumi," ujar Grotzinger, dilansir dari
Discovery,
14 Maret 2013.


Analisis kimia diperoleh sebelum komputer yang ada di Curiosity dimatikan sekitar seminggu lalu, yang menunjukkan adanya daerah yang memiliki kandungan air atau disebut Yellowknife Bay.


Dataran di daerah itu merupakan tahan lempung dan memiliki kandungan mineral, mikro-organisme, dan PH air yang netral.


"Temuan itu membuktikan bahwa zona itu sangat layak huni karena ada kandungan airnya. Jika Anda berada di sana, maka Anda dapat meminum air itu," tutur Grotzinger.


Saat ini para peneliti masih menunggu hasil dari pengeboran kedua yang dilakukan oleh Curiosity. Namun, sayangnya harus menunggu sampai bulan Mei, karena telah terjadi kerusakan pada komunikasi radio di robot itu.


Untuk diketahui, Rover Curiosity adalah robot buatan NASA yang sengaja dikirimkan untuk menguak misteri di Planet Mars. Robot ini menginjakkan kaki pertama kali di Mars pada 6 Agustus 2012. Robot yang kurang lebih sebesar mobil ini memakan biaya produksi senilai US$2,5 miliar, atau setara Rp24,2 triliun.


Bagi yang belum pernah melihat video Curiosity di Mars, Anda bisa mengklik . (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya