Sumber :
- japantimes.co.jp
VIVAnews -
Nikon diam-diam memiliki rencana besar untuk memperluas pasarnya di luar segmen kamera. Itu menjadi salah satu strategi untuk mengantisipasi ancaman besar fotografi di perangkat ponsel pintar yang makin hari makin canggih.
Produsen kamera dan optik asal Jepang itu memang belum menjelaskan secara rinci mengenai konsep baru dari produk yang sedang dikembangkan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Gabung Prabowo-Gibran Sebagai Pilihan Baik, Surya Paloh: Ini Pilihan Saya, Pilihan Nasdem
Produsen kamera dan optik asal Jepang itu memang belum menjelaskan secara rinci mengenai konsep baru dari produk yang sedang dikembangkan.
Baca Juga :
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta
Namun melansir laman
PC Authority
10 Juli 2013 Presiden Nikon, Makoto Kimura, berbagi cerita. Dia mengakui Nikon kini ditantang konsumen untuk menciptakan terobosan baru.
"Saat ini, selera konsumen beralih ke kamera yang ada di perangkat ponsel pintar. Terlebih lagi makin banyak aplikasi fotografi yang bisa langsung memotret, seperti Instagram," kata Kimura.
Dia mengatakan, jumlah orang yang mengambil foto dari aplikasi yang ada di ponsel pintar telah meledak. Hal itu ditandai dengan penjualan 750 juta ponsel pintar sepanjang tahun lalu.
"Kami memiliki ide untuk mengembangkan produk baru untuk pasar yang lebih besar. Sekali lagi, produk ini bukan perangkat ponsel pintar," ungkap Kimura.
"Nikon akan menciptakan sebuah produk yang bisa mengubah konsep kamera. Bisa jadi produk itu non-kamera," tambah Kimura.
Kimura juga menyampaikan, produk anyar dari Nikon ini masih dikerjakan oleh tim pengembang, dan diharapkan rampung dalam waktu lima tahun lagi. Ya, waktu yang cukup lama.
Rencana Nikon mengembangkan produk baru ini adalah untuk menggantikan
digital pocket camera
atau kamera saku yang mulai ditinggalkan.
Dari data
Camera and Imaging Products Association,
yang dikutip dari
Bloomberg,
pengiriman global kamera saku digital merosot hampir 50 persen per bulan Mei, 2012. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun melansir laman
