Bumi Pernah Diserang Asteroid Ganda

Ilustrasi Asteroid menabrak Planet Bumi.
Sumber :
  • secretsofthefed.com
VIVAnews - Peneliti mengungkapkan di masa lalu, Bumi mendapat serangan ganda dari antariksa. Kesimpulan ini diungkapkan peneliti setelah mempelajari dua kawah di Swedia bagian utara, Lockne dan Malingen yang membentang sebagian 16 Km.
Jangan Asal Obati, Ini Cara Membedakan Antara Jerawat Purging dan Breakout

Kawah Lockne membentang 7,5 Km dan memiliki struktur dibanding kawah lainnya, sedangkan Malingen membentang Selatan-Barat yang 10 kali lebih kecil. 
5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Dari pengujian fosil plankton yang sangat kecil, peneliti menemukan usia kawah berdekatan itu memiliki usia yang sama, 458 juta tahun lalu. Dua kawah itu terbentuk dari batu asteroid yang menghantam Bumi.
Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak

Pengamatan teleskop menunjukkan, sekitar 15 persen asteroid dekat Bumi merupakan pasangan batu antariksa, namun persentase dampak kawah di Bumi lebih kecil.

Dari jumlah tersebut, melansir BBC, Rabu, 19 Maret 2014, hanya sebagian kecil saja batu antariksa yang menyerang Bumi yang menghasilkan kawah terpisah.

Kalkulasi menunjukkan sekitar 3 persen dari dampak kawah di Bumi dihasilkan dari serangan ganda antariksa. Kalkulasi ini sesuai dengan dugaan yang didentifkasi peneliti.

Dr Jens Ormo, peneliti Centre for Astrobiology, Madrid, Spanyol membeberkan, selama beberapa tahun belakangan ini, ia telah mengebor sedalam 145 meter ke dalam lapisan Kawah Malingen, melalui sedimen yang berisi batuan hancur (breccia). Tim peneliti yang dipimpin Ormo kemudian mengebor lebih dalam lagi sampai menemukan batuan dasar utuh. 

Setelah spesimen breccia dianalisa dalam laboratorium, terungkap adanya Kuarsa, mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral Kuarsa berupa mineral kristal itu diciptakan di bawah tekanan intens dan berhubungan dengan serangan asteroid. 

Dihantam asteroid

Setelah dilakukan penanggalan, struktur kawah Malingen berusia sama dengan kawah Lockne. Hal ini menginformasi daerah itu telah diguncang serangan asteroid ganda selama periode Ordovisium, yang berlangsung sekitar 488,3 hingga 443,7 juta tahun lalu. 

Temuan ini ditanggapi oleh Dr Gareth Collins, peneliti Imperial College London, yang mempelajari dampak kawah. Collins yang tidak terlibat dalam penelitian mempertanyakan bukti pembentukan dua kawah terpisah yang berdekatan itu. Menurutnya sangat sukar dipahami.

"Tapi bukti dalam kasus ini sangat menarik. Kedekatran kedua kawah itu dan perkiraan usia yang konsisten kemungkinan disebabkan oleh dampak ganda," ujarnya. 

Simulasi menunjukkan asteroid menciptakan kawah Lockne yang berdiameter 600 meter, sedangkan kawah Malingen berdiameter 250 meter. 

Dr Ormo menambahkan Malingen dan Lockne yang hanya bersebelahan itu diciptakan oleh sebuah pasangan asteroid. Disebutkan jika dua batu antariksa terlalu dekat, itu akan mengakibatkan tumpang tindih. Tapi untuk mengatakan tercipta karena serangan antariksa ganda, kawah tidak boleh terpisah terlalu jauh.

"Penyerang kawah Lockne cukup besar untuk menghasilkan apa yang disebut tebaran udara, yang mana Anda menerbangkan atmosfer di atas lokasi dampak," ujar Dr Ormo. 

Material dari serangan ganda itulah yang kemudian dianggap langsung menyebar secara global, seperti yang terjadi selama dampak Chicxulub, kawah kuno yang terkubur di Semenanjung Yukatan, Meksiko. Dampak kawah inilah yang kemudian menghancurkan kehidupan dinosaurus sekitar 66 juta tahun lalu. 

Peneliti mengakui untuk melacak dampak peristiwa Ordovician memang tidak mungkin, sebab material yang terkait dengan peristiwa itu sudah mengencer di atmosfer. Namun, serangan besar itu bisa dilihat dari dampak pada mahluk laut. 

Temuan itu telah dipresentasikan dalam konferensi ke 45 Lunar and Planetary Science di The Woodlands, Texas, AS. Temuan ini telah dipublikasikan pada jurnal Meteoritics and Planetary Science. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya