2015, Sumsel Bangun Kebun Raya, Lengkap dengan Pulau Buatan

Konsep Kebun Raya Konservasi di Sumsel
Sumber :
  • Vivanews/AgusTH
VIVAnews
Yusril, Otto hingga Hotman Paris Temui Prabowo Subianto, Lapor Hasil Sengketa Pilpres 2024
- Pemerintah Sumatera Selatan akan membangun sebuah kebun raya. Pembangunan kebun raya ini sebagai wadah konservasi tumbuhan.

Hak Angket Makin Gelap, Cak Imin Sebut PKB Berkeinginan Tetap Berjalan

Banyak fungsi yang bisa dilakukan di kebun raya ini. Selain konservasi tumbuhan, kebun raya ini juga memiliki tiga fungsi utama lain, untuk penelitian, pendidikan, dan rekreasi.
Surya Paloh dan Cak Imin Bertemu, Tak Bahas Oposisi atau Koalisi di Pemerintahan Selanjutnya


"Rencananya akan dimulai tahun 2015. Nantinya akan dibangun perpustakaan dan gedung penelitian juga di dalamnya," ujar Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin di acara bertema Inovasi Industri Kreatif untuk Daya Saing Bangsa, di Hotel Jayakarta, Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 September 2014.


Untuk fungsi rekreasi, kata Alex, akan dibuat juga pulau buatan di sekitar area yang memakan lahan sekitar 100 hektare itu. Kebun raya baru itu akan berlokasi di Kabupaten Ogan Ilir.


"Pembangunannya mungkin di tahun 2015. Butuh waktu sekitar 3 sampai 4 tahun," katanya.


Untuk saat ini, lanjut Alex, tahapnya baru dimulai dengan proses pengembangan dan penelitian, baik itu riset pembangunan maupun tenaga ahli. Sayangnya, Alex menolak membeberkan secara detil berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk pembangunan kebun raya ini.


"Angkanya sangat besar. Kalau mau bagus tak bisa murah," ujarnya.


Fungsi konservasi merupakan visi yang paling utama dalam pembangunan kebun raya di Ogan ilir ini. Pasalnya, tanaman yang dikonservasi akan berkaitan dengan tanaman obat dan tumbuhan lahan basah di Sumatera.


"Jangan sampai kalah dengan Tiongkok yang terkenal dengan obat-obatan herbal. Kita juga bisa memanfaatkan tanaman yang kita punya," jelasnya.


Visi misi yang diterapkan Alex Noerdin dalam perencanaan kebun raya ini senada dengan apa yang pernah dipaparkan oleh mantan Presiden RI BJ Habibie.


Dalam di Gedung BPPT beberapa waktu lalu, Habibie mengatakan jika Indonesia berpotensi menjadi produsen obat-obatan terbesar di dunia. Pasalnya, Indonesia memiliki ribuan tumbuhan yang beragam.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya