- Wikimedia Commons
VIVAnews - Perusahaan ritel asal Tiongkok tidak hanya menjadi raksasa di negaranya. Alibaba dianggap sebagai perusahaan dengan nilai perusahaan termahal yang pernah ada.
Alibaba Group saat ini sedang bersiap untuk mengadakan penawaran saham ke publik (IPO) dalam waktu dekat. Beberapa kali, sebelum IPO dilakukan, Alibaba melakukan revisi harga saham.
Baru-baru ini, Alibaba menyampaikan revisi harga sahamnya menjadi sekitar US$66 hingga US$68 per saham. Padahal, awal bulan ini harga saham yang mereka tawarkan hanya sekitar US$60 hingga US$66 per saham.
Dilansir melalui Forbes, Selasa 16 September 2014, penawaran yang diajukan Alibaba ini secara tidak langsung membuat perusahaan ini mendapat gelar "IPO terbesar" sepanjang sejarah lantai bursa Amerika.
Dengan nilai US$68 per saham, maka perusahaan itu bisa mendapatkan suntikan dana dari IPO sebesar US$25 miliar. Artinya, total valuasi Alibaba bisa naik menjadi US$168 miliar.
Angka ini lebih besar ketimbang valuasi perusahaan termahal di Amerika, Amazon. Perusahaan ritel terbesar di Amerika itu memiliki nilai perusahaan sebesar US$150 miliar.
Naiknya kisaran harga saham Alibaba ini menunjukkan bahwa investor sangat tertarik dengan perusahaan ritel online ini.
Rencana IPO Alibaba ini merebak setelah CEO sekaligus founder-nya, Jack Ma, mengatakan akan melakukan ekspansi bisnis secara agresif. Ekspansi ini dilakukan di beberapa negara seperti Amerika dan Eropa, melalui lantai bursa.
Laporan keuangan Alibaba menunjukkan pada kuartal kedua tahun ini, perusahaan itu mendapatkan kenaikan penjualan sebesar 46 persen menjadi US$2,54 miliar. Selain itu, laba bersih perusahaan juga naik 3 kali lipat menjadi US$1,99 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Alibaba juga telah menunjukkan keberhasilannya dalam persaingan di Tiongkok, khususnya di ranah mobile, dengan kompetitor terdekat Tencent. Pendapatan mobile Alibaba pada kuartal lalu mencapai US$400 juta, atau naik US$190 juta dibanding kuartal sebelumnya.
IPO Alibaba dijadwalkan akan dilaksanakan pada akhir pekan ini. (art)
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu
Kehadiran pasangan AMIN saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024–2029 dinilai bisa memberi legitimasi hasil Pemilu 2024.
