LIPI: 5 Tahun, Iptek Nasional Alami Stagnasi

Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain
Sumber :
  • Vivanews/AgusTH

VIVAnews - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain mengungkapkan, dalam kurun lima tahun terakhir, Indonesia tidak mengalami kemajuan dalam sektor ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) nasional.

Bahkan, kata Iskandar, iptek nasional dapat dikatakan stagnasi, yang kesemuanya dapat dibuktikan dari hasil ekonomi dan intensitas teknologi, sampai belanja litbang nasional, sumber daya manusia iptek, dan keluaran iptek.

Meski ada kenaikan terhadap peningkatan rasio belanja litbang nasional terhadap PDB tahun ini, 0,01 persen dari tahun sebelumnya hingga total menjadi 0,09 persen, tetap saja itu dirasa tidak cukup.

"Nilai ini masih sangat kecil bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya pada 2012, seperti Malaysia 1 persen, Thailand 0,25 persen, dan Singapura 2,1 persen," ujar Iskandar di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2014.

Menurut dia, kondisi stagnasi iptek nasional ini diakibatkan belum adanya daya saing bangsa dalam menunjukkan penguasaan pada iptek.

"Penguasaan iptek bisa dicapai dengan pengembangan dan penelitian," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, LIPI bersama Kementerian Ristek dan Dikti meluncurkan buku saku Indikator Iptek Nasional 2014. Buku ini menceritakan kondisi iptek nasional selama beberapa tahun terakhir.

"Buku ini tidak hanya berisi angka, tapi data dan informasi yang menggambarkan kondisi iptek Indonesia dan data belanja nasional," ucap Iskandar. (art)

BACA JUGA:

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan
Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024