- spaceweather.com
VIVAnews - Di penghujung tahun, rangkaian pertunjukan alam akan diakhiri dengan hujan meteor Geminid. Puncak fenomena ini akan berlangsung di pertengahan bulan, sekitar 13 sampai 14 Desember.
Dilansir Mirror.co.uk, Jumat 5 Desember 2014, hujan meteor ini sejatinya akan berlangsung mulai pekan depan. Dalam 10 hari ke depan, puncaknya, akan ada sekitar 100 bintang jatuh setiap jamnya yang terlihat di langit, mirip dengan titik-titik hujan.
Fenomena hujan meteor di akhir tahun ini dianggap sebagai yang paling indah dibanding yang lain sepanjang tahun ini.
Hujan Meteor Geminid memang terjadi setiap bulan Desember. Saat itu, bumi melintasi puing-puing peninggalan asteroid bernama 3200 Phaethon. Puing-puing asteroid itu pun masuk ke dalam atmosfir dan menguap. Saat itulah hujan meteor terjadi.
Meteor-meteor tersebut datang dari bagian langit yang ber-asosiasi dengan konstelasi Gemini. Itulah mengapa fenomena ini disebut hujan meteor Geminid.
Temuan pertama akan adanya fenomena ini muncul di pertengahan tahun 1800an. Namun saat itu dideteksi hanya ada sekitar 10-20 meteor yang muncul per jam. Setiap asteroi 3200 Phaethon itu mengorbit matahari maka semakin banyak puing yang terbuang. Asteroid Phaethon itu sendiri berukuran sekitar 3 mil.
Meteor ini diperkirakan akan mulai muncul pada 7 Desember nanti. Puncaknya akan bisa terlihat sekitar 13 Desember sore hari dan 14 Desember dini hari. Hujan meteor ini paling jelas terlihat pada pukul 10 malam sampai pukul 2 dini hari.
BACA JUGA:
BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen
Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.
