ZTE Pamer Terobosan Teknologi 5G

Ilustrasi Teknologi 5G.
Sumber :
  • www.v3.co.uk

VIVA.co.id - Perusahaan teknologi dan peralatan telekomunikasi Tiongkok, ZTE Corporation, mengklaim menemukan terobosan teknologi 5G.

4G Belum Ramai, ZTE Agresif 'Jualan' 5G di Indonesia

Terobosan teknologi generasi kelima yang dipakai ZTE diklaim memiliki kemampuan tiga kali lipat untuk memuat beban jaringan nirkabel. Untuk menghasilkan terobosan itu, ZTE menggunakan teknologi baru Multi-User Shared Access (MUSA).

Dikutip dari Phone Arena, Senin 20 April 2015, teknologi MUSA tersebut diklaim bisa menjadi solusi pada era ledakan internet atau dikenal dengan Internet of Things (IoT). ZTE menyebut terobosan ini dengan Pre5G.

Penyebutan tersebut dilandasi karena ZTE masih menggunakan peralatan 4G/LTE, tapi menawarkan latensi yang lebih rendah dan pengalaman seperti 5G.

"Solusi Pre5G akan membantu para operator secara eksponensial meningkatkan tingkat akses dan kapasitas jaringan keseluruhan dengan sumber daya luas yang sudah ada," kata Xiang Jiying, kepala teknologi ZTE.

Perusahaan yang berpusat di Shenzhen, Guangdong, Tiongkok itu mengatakan, pengalaman Pre5G bisa dipakai lebih awal sebelum rilis komersial 5G, yang kemungkinan baru hadir pada lima tahun mendatang. Jiying menyebutkan, Pre5G bisa dipakai dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

"Sebelum standardisasi teknologi 5G, solusi ini bisa secara efektif mengurangi tantangan lonjakan trafik data," kata dia.

Selain itu, ZTE yakin solusi tersebut bisa membantu operator menangkap peluang pasar dan mencapai pengembangan bisnis yang lebih baik.

Sementara itu, laman Fiercewireless menyebutkan, selain MUSA, ZTE memiliki teknologi Pre5G lain yaitu Massive MIMO dan Ultra-Dense Networks (UDN). Diharapkan teknologi ini bisa digunakan secara komersial pada tahun ini.

ZTE juga mengatakan telah berhasil menguji solusi UDN dengan menggunakan platform perangkat keras Picu RRU dan teknologi pembatalan gangguan Cloud Radio.

Meski gembira dengan terobosan teknologi generasi kelima itu, ZTE masih harus berjuang menghadapi pesaingnya. Laporan LightReading menunjukkan pada 2014, ZTE telah menghasilkan pendapatan US$13 miliar.

Tapi, jumlah tersebut hanya setengah dari angka penjualan Nokia, maupun Ericsson, dan kurang dari sepertiga Huawei yang mencetak pencapatan US$46,5 miliar pada tahun lalu.

Dari sisi alokasi dana riset, ZTE hanya mengalokasikan 10 persen dari pendapatan, sedangkan Huawei menggelontorkan investasi US$6,6 miliar, Ericsson menghabiskan US$4,1 miliar. (art)

Teknologi 5G Mungkin Baru Masuk Indonesia 2025
Ilustrasi Teknologi 5G.

Menkominfo: Nasib 5G di Indonesia Belum Jelas

Indonesia baru tahap masuk teknologi 4G LTE.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2015