Peneliti: Gempa Nepal Berpotensi Membentuk Benua Baru

Pangea, supercontinent yang menjadi asal muasal benua yang ada di Bumi.
Sumber :
  • geology.rutgers.edu

VIVA.co.id - Gempa di Nepal diklaim semakin menunjukkan teori jika darat bumi sedang dalam proses membuat benua baru. Hal ini diungkapkan oleh peneliti yang telah meyakini sejak lama bahwa lempeng India dan Eurasia telah bergerak bersamaan.

Dengan menggunakan teknik baru, peneliti bisa mulai memeriksa perubahan yang diperkirakan akan terjadi dalam kurun puluhan juta tahun ke depan. Teori pembentukan superbenua baru ini diberi nama Amasia.

Menurut geolog dari Curtin University, Dr. Zheng-Xiang Li, meskipun lempeng India dikatakan menempel pada Eurasia, namun lempeng itu terus bergerak ke Utara dengan jarak beberapa sentimeter per tahun.

Ini Status Tiga Pendaki Indonesia yang Hilang di Nepal

Ini yang menyebabkan aktivitas tektonik di wilayah itu. Tidak hanya itu, Geolog yang telah terbang ke Nepal untuk mempelajari 'tabrakan' itupun meyakini jika benua lain juga telah mengalami pergeseran yang sama.

Dikatakan Li, Lautan Pasifik bergeser beberapa sentimeter per tahun dan ini akan menyebabkan Amerika bertabrakan dengan EUrasia. Sedangkan Australia juga bergeser menjauh dari Asia sekitar tujuh sentimeter per tahun, dan diperkirakan akan bergabung dengan Amasia (benua baru)

"Diperkirakan akan butuh waktu sekitar puluhan juta tahun lagi. Mungkin ratusan juta tahun lagi, sebelum superbenua yang baru itu benar-benar terbentuk," ujar Li, seperti dikutip Daily Mail, Kamis 30 April 2015.

Li dan para peneliti lainnya bisa melacak perubahan ini dengan menggunakan teknik baru. Teknik ini dinamakan tomografi seismik resolusi tinggi dipadu dengan sistem informasi geografis dan data komputasi yang ditingkatkan.

Sayangnya, lokasi pembentukan benua baru itu masih menjadi perdebatan. Peneliti dari Yale University, pada 2012, menduga benua super baru itu akan berada di sekitar Afrika. Menurut mereka, Kutub Utara akan menjadi pusat bumi yang baru.

Mereka percaya, wilayah Amerika Selatan dan Utara akan bersatu. Sedangkan laut Karibia dan Arktik akan menghilang. Saat yang sama, benua Asia akan bergabung dengan Amerika. Perubahan seperti ini akan terjadi pada kurun 50 sampai 200 juta tahun ke depan.

Benua super yang paling baru, disebut Pangea (dari bahasa Yunani yang berarti 'semua Daratan') akan terbentuk 300 juta tahun ke depan dengan menjadikan Afrika sebagai pusat benua.

Bumi dipercaya mulai terpecah belah menjadi tujuh benua setelah munculnya lautan Atlantik sekitar 100 juta tahun kemudian. Peneliti percaya jika Pangea menjadi superbenua ketiga atau keempat dalam sejarah bumi. Pendahulunya adalah Benua Rodinia yang terbentuk satu miliar tahun lalu, dan Nuna yang terbentuk 1,8 miliar tahun lalu.

Teori mengenai pembentukan benua baru ini dikemukakan pertama kali oleh ilmuwan Jerman, Alfred Wegener pada 1912. Dia menunjukkan betapa bumi terbentuk mirip dengan puzzle yang bisa disatukan satu sama lain.

Permukaan bumi dibentuk dari tujuh lempeng tektonik besar dan kecil yang terus bergerak dalam kecepatan yang bervariasi, dari beberapa milimeter sampai dua sentimeter per tahun. Sama seperti pertumbuhan kuku pada manusia. (ase)

Pangeran Harry disambut Perawan Nepal

Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan

Salah satu gadis muda ini mengaku bahagia bertemu dengannya.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2016