Awal Mula 'Partikel Hantu' Terungkap

Ilustrasi neutrino saat berinterkasi
Sumber :
  • www.dailymail.co.uk

VIVA.co.id - Peneliti di laboratoirum bawah tanah di Italia mengumumkan telah menemukan partikel misterius yang disebut dangan yang disebut neutrino itu selama beberapa dekade.

Neutrino disebutkan muncul dari reaksi nuklir yang melibatkan peluruhan atom tak stabil. Partikel ini disebut partikel hantu karena sangat kecil. Laman Live Science menyebutkan neutrino 500 ribu lebih ringan dari partikel atomik elektron.

Temuan peneliti mengungkapkan sumber partikel hantu tersebut ada di bawah kerak Bumi. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Physical Review D.

Dikutip Daily Mail, Senin 24 Agustus 2015, hasil temuan itu bisa membantu mengungkap unsur radioaktif di dalam perut Bumi dan bagaimana proses radioaktif menghasilkan panas dalam Bumi.

Peneliti meyakini keberadaaan partikel hantu, karena partikel ini mengeluarkan cahaya saat berinterkasi dengan partikel lain. Padahal, neutrino tergolong tidak bermuatan listrik dan jarang berinteraksi dengan partikel lain. Nah, karena terletak di dalam Bumi, maka partikel ini pun dinamakan geoneutrino.

Guna sampai menemukan geoneutrino, peneliti bekerja dalam laboratorium Gran Sasso National, Italia yang terletak 1,5 km di bawah Pegunungan Apennine. Pada laboratorium ini terdapat detektor neutrino Borexino untuk mempelajari partikel hantu yang dimaksud tersebut.

Instrumen detektor menggunakan 2.200 sensor untuk melihat kilatan cahaya yang dipancarkan saat neutrino berinteraksi dengan 200 ton minyak khusus dalam sebuah bola.

Dari pengujian tersebut, ditunjukkan ada 24 geoneutrino dalam pendataan 2.056 hari. Detektor menemukan 11 geoneutrino berasal dari mantel Bumi dan sisanya muncul dari kerak Bumi.

Geoneutrino tersebut menunjukkan sekitar 70 persen panas dalam Bumi diciptakan oleh radioaktif. Namun, peneliti mengatakan jumlahnya tidak pasti.

"Ini pada tingkat kepercayaan 98 persen, berarti masih ada kemungkinan kecil tidak ada sinyal dari mantel," kata Aldo Lanni, fisikawan partikel eksperimental di laboratorium tersebut.

Kemungkinan dua persen kesalahan, menurut dia, tidak akan banyak mengubah signifikan temuan tersebut.

Dengan temuan neutrino dalam interior Bumi akan memberikan wawasan sekilas baru bagi fisikawan tentang inti Bumi.

Dengan bekal tersebut, peneliti bisa menentukan isotop radioaktif individu di perut Bumi dan mengetahui bagaimana panas isotop memengaruhi aktivitas geologi seperti gunung berapi dan gempa Bumi.

Lanni mengatakan, untuk mendapatkan data yang presisi, disebutkan tim peneliti internasional perlu mengumpulkan data sekitar 17 tahun penelitian.

Pada riset selanjutnya, peneliti bisa memasang detektor geonutrino lebih banyak di lokasi berbeda di seluruh dunia. Tujuannya melihat bagaimana unsur radioaktif menyebar dalam perut Bumi. (art)

Pemburu Partikel Tuhan Raih Achmad Bakrie Award
Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XIII 2015

Ada Jatidiri Indonesia dalam Partikel Tuhan

Dalam riset partikel Tuhan yang mendunia, ada nama peneliti muda RI.

img_title
VIVA.co.id
7 September 2015