Terungkap, Ini Hasil Pertemuan Bos Google dengan Menkominfo

Pendiri Google Sergey Brin dan Menkominfo Rudiantara.
Sumber :
  • Agus Tri Haryanto/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Awal pekan ini, pendiri Google, Sergey Brin, melakukan kunjungan dadakan ke Jakarta. Sergey bertemu beberapa pejabat, seperti Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Sebelumnya, Sergey telah menghabiskan liburan Natal di Raja Ampat selama beberapa hari. Usai menikmati kekayaan alam Indonesia di Bumi Cenderawasih itu, Sergey menyempatkan diri ke Jakarta, kemudian bertolak kembali ke Amerika Serikat.

Bertatap muka untuk kedua kalinya dengan 'Mbah' Google itu cukup berkesan bagi Rudiantara. Ia pun berkicau di akun pribadinya @rudiantara_id.

Disampaikannya, pertemuan dengan Sergey itu dijadikan kesempatan untuk memanfaatkan kekuatan teknologi Google untuk mendukung Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Berikut delapan poin pertemuan 'dadakan' Rudiantara dengan Sergey di Kementerian Kominfo, berdasarkan rilis yang diterima awak media.

1. Menkominfo bersama Sergey berbincang umum tekait kunjungan Sergey ke Raja Ampat, Sorong, Papua.

2. Menkominfo menyampaikan bahwa sewaktu kunjungan ke Silicon Valley Presiden Jokowi tidak hadir ke Silicon valley pada Akhir Oktober 2015, karena mempercepat lawatannya di Amerika Serikat.

Pemerintah Bangun 'Senjata' Lawan Perusahaan Teknologi Asing

Namun, Presiden Jokowi sangat perhatian/concern terhadap bagaimana memajukan digital ekonomi nasional dan juga bagaimana agar menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Presiden Jokowi masih ingin mengunjungi Silicon Valley ke depan. Sergey Brin menyambut baik akan hal ini dan merupakan hal yang bagus memajukan digital economy.

Di Indonesia sudah ada beberapa yang sangat cepat berkembang, misalnya aplikasi terkait transportasi. Google juga mendorong aplikasi untuk mengglobal.

3. Menkominfo kemudian menyampaikan mindset, bagaimana membuat Indonesia menjadi digital economy yang besar dan terbesar di Asia Tenggara, yaitu dengan menciptakan 1.000 teknoprener sampai tahun 2020.

Di sinilah, Google dapat berperan untuk menciptakan bibit-bibit (seed) startup, sehingga mereka dapat menjadi teknoprener.

Sergey Brin sangat mendukung hal ini dan akan menambah target program pengembangan teknoprener di Indonesia sehingga membantu penciptaan sebagian dari 1.000 startup tersebut.

4. Menkominfo menyampaikan juga tidak hanya sisi aplikasi dan network tetapi juga dari sisi device. Dalam hal ini bagaimana menciptakan handset smartphone yang sangat murah untuk country region di Indonesia, salah satunya memanfaatkan Android One.

Sergey Brin sangat antusias akan hal itu dan akan membantu upaya-upaya Indonesia dalam menciptakan device murah.

5. Update mengenai Loon dan hasil kunjungannya di Google dan aspek teknis yang diperlukan termasuk kebutuhan spektrum frekuensi untuk backhaul.

6. Menkominfo menambahkan bahwa Loon merupakan sisi pemenuhan akses dan bagus untuk wilayah rural. Sergey Brin juga menanggapi bahwa dengan kondisi geografik Indonesia, Loon sangat sesuai, bisa menjangkau luas area permukaan dengan diameter 80 kilometer.

7. Google Loon Project, akan diadakan trial selama tahun 2016 di Indonesia bekerjasama dengan tiga operator selular di pita frekuensi 900 MHz yang telah dialokasikan kepada operator selular tersebut yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata.

Telah diidentifikasi beberapa lokasi di daerah rural untuk menyediakan solusi layanan 4G Broadband di daerah rural dengan solusi ini, menggunakan handset 4G yang ada di pasaran (jadi tidak handset yang baru). Prinsipnya Google tidak akan pernah dan tidak menjadi operator baru, melainkan hanya sebagai penyedia teknologi "tower dan eNodeB (BTS) di angkasa".

Google Loon Project Trial ini hanya digunakan untuk kepentingan komunikasi saja. Dengan batasan-batasan yang tegas dan jelas, Google sepakat dengan ketentuan tersebut.

Bagi Indonesia, solusi Google Loon merupakan solusi alternatif dan komplementer penetrasi Broadband 4G di daerah perdesaan rural, perbatasan maupun di wilayah-wilayah pantai, dan maritim serta pulau-pulau dan laut di antaranya, untuk memberikan konektivitas Broadband 4G yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat.

Bakal Banyak 'Banci' Tampil Saat Gerhana Matahari Total

Di mana melalui metoda konvensional tower terrestrial, hal tersebut sulit dilaksanakan (tidak mungkin pasang tower di laut).

8. Diskusi Google Fiber Project, bahwa Indonesia akan serius menata Fixed Broadband tahun 2016 nanti. Kominfo telah mempelajari inisiatif Google Fiber di mana terjadi kerja sama yang sangat baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah di Amerika Serikat dan penyelenggara TIK termasuk Google dengan prinsip-prinsip open access, non diskriminatori serta partisipasi semua stakeholder, kemudahan "right of ways" serta manfaat layanan Fixed Broadband bagi masyarakat setempat.

Kominfo ingin mempelajari model kerjasama seperti Google Fiber tersebut untuk dapat dijadikan salah satu refernesi percepatan pembangunan Fixed Broadband di Indonesia.

Handset Android 4G murah, menjadi tujuan kebijakan Kominfo pada tahun 2017 nanti, agar handset 4G untuk layanan Brodaband bisa terjangkau oleh masyarakat.

Kominfo mengharapkan Google bisa membantu bekerjasama dengan ekosistem manufaktur lokal maupun pengembang aplikasi di tanah air untuk memberikan solusi handset 4G murah, sebagaimana pernah dilakukan dalam inisiatif Android One beberapa waktu lalu.

e-Commerce Diharap Sumbang 55,6 persen Pertumbuhan Ekonomi
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dan saling memaafkan dengan Menkominfo Rudiantara (kanan) pada silahturahmi Idul Fitri 1436 H di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/7/2015).

Ada Reshuffle, Menteri Kominfo Rudiantara Batal ke Bali

Presiden Jokowi larang seluruh menterinya ke luar kota saat reshuffle.

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2016