Studi: Menara BTS Berisiko Sebabkan Diabetes

Perawatan BTS 4G.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Keberadaan menara komunikasi operator atau dikenal Base Transceiver Station (BTS) sudah banyak di berbagai tempat. Keberadaan menara tersebut sudah lama diyakini bisa berdampak pada kesehatan karena radiasinya.

Studi terbaru menunjukkan, radiasi yang dihasilkan menara tersebut bisa berisiko mendatangkan penyakit diabetes.

Dikutip dari International Business Times, Senin 4 Januari 2016, peringatan itu merupakan hasil studi dari peneliti di Arab Saudi.

Profesor dari College of Medicine, King Saud University (KSU), Sultan Ayoub Meo, menjelaskan, kepadatan instalasi dan pengembangbiakan tak berbasis ilmiah dari BTS bisa menjadi biang dari banyak masalah kesehatan. Ayoub mengatakan, dampaknya juga bisa melahirkan diabetes mellitus.

Dalam studinya, Profesor Ayoub meneliti pada dampak Radiofrequency Electromagnetic Field Radiation (RF-EMFR) yang dihasilkan oleh menara BTS pada hemoglobin pengguna.

Studi ini dilatari dengan pesatnya penggunaan ponsel di negara-negara Timur Tengah termasuk Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir ini. Dia menyebutkan, saat ini ada sekitar 7,3 miliar pelanggan ponsel di seluruh dunia, dan angka tersebut melebihi populasi penduduk sejagat.

"Ini merupakan studi pertama yang menambahkan literatur ilmiah global tentang radiasi dan dampaknya dengan diabetes mellitus tipe 2," ujar dia.

Ayoub mengatakan, pancaran dari menara BTS menyebabkan masalah kesehatan meliputi sakit kepala, depresi, tekanan darah tinggi, dan gangguan tidur. Selain itu, kata dia, pancaran radiasi BTS menyebabkan kerusakan saraf, jantung dan urat darah serta sistem reproduksi.

Dalam menjalankan studinya, Ayoub menguji dampaknya pada dua sekolah dasar di Riyadh. Dia bersama koleganya memilih 159 kesehatan siswa dengan kesamaan usia, jenis kelamin, kewarganegaraan, budaya lokal, dan status sosial ekonomi.

Dokter Filipina Temukan Obat Diabetes dalam 5 Menit

Dari dua sekolah tersebut, peneliti memilih 96 siswa dari satu sekolah dan sisanya diambil 63 siswa dari sekolah lainnya.

Tim peneliti mengumpulkan sampel darah responden dan menganalisis HbA1c. Untuk diketahui, HbA1c merupakan hemoglobin yang terglikasi, maksudnya yaitu molekul hemoglobin yang berikatan dengan gula.

Gula darah ketika kadarnya berlebih akan berada dalam darah dalam jangka waktu lama. Keaadan ini dapat membuat gula darah berikatan dengan hemoglobin.

Penderita Diabetes, Ditemukan Pil Pengganti Suntik Insulin

Peneliti menemukan siswa yang terekspose RF-EMF tinggi dari pancaran BTS secara signifikan memiliki HbA1c yang lebih tinggi dari siswa yang terekspose RF-EMF rendah. Artinya siswa dengan HbA1c punya risiko lebih tinggi dengan diabetes.

oat meal.

Menu Sarapan untuk Anak Penderita Diabetes

Anak penderita diabetes membutuhkan perhatian khusus.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016