Inggris Setujui Eksperimen Edit Gen Manusia

Ilustrasi pengeditan gen
Sumber :
  • ww.bbc.com

VIVA.co.id - Peneliti di Inggris kini bisa bernapas lega. Sebab, eksperimen perbaikan atau pengeditan gen embrio manusia mereka telah mendapatkan persetujuan dari otoritas Inggris, Human Fertilisation and Embryology Authority (HFEA). Lembaga itu menyetujui dan memberikan perintah eksperimen bisa dimulai dalam beberapa bulan ke depan. 

Persetujuan itu menjadikan Inggris sebagai negara pertama yang membolehkan rekayasa gen manusia.

Dikutip dari BBC, Selasa 2 Februari 2016, peneliti mengatakan, tujuan mereka merekayasa gen yaitu untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bangunan dasar dari kehidupan manusia tersebut. Dengan mampu mengedit gen, maka peneliti memungkinkan untuk secara tepat memanipulasi Asam Deoksiribonukleat (DNA).

Modifikasi DNA dalam embrio yang dipimpin oleh Kathy Niakan ini akan dilakukan di fasilitas Francis Crick Institute di London, Inggris. Eksperimen mengubah gen itu akan dilakukan tujuh hari pertama setelah terjadinya pembuahan.

Selama eksperimen, peneliti akan menyasar sel telur yang telah dibuahi sampai ke struktur blastocyst, yang berisi 200-300 sel. Dari setiap 100 sel telur yang dibuahi, kurang dari 50 masing-masing mencapai blastocyst awal, 25 diimplan ke dalam rahim dan hanya 13 sel yang dikembangkan lebih dari tiga bulan.

Pada tahap blastocyst, beberapa sel telah dikumpulkan untuk menjalankan peran spesifik. Beberapa di antaranya pergi untuk membentuk plasenta sedangkan yang lainnya menuju ke kantung kuning telur.

Disebutkan pada tahap blastocyst, beberapa bagian dari DNA sangat aktif. Pada titik inilah, dikatakan gen menjadi panduan bagi pengembangan kehidupan.

Peneliti mengatakan akan mengubah gen tersebut dalam embrio yang telah didonasikan dan akan dirusak dalam tujuh hari. Niakan menjelaskan kenapa upaya pengeditan embrio manusia dilakukan pada awal tahun ini.

"Kami akan benar-benar seperti memahami gen yang diperlukan untuk embrio manusia dan mengembangkan secara sukses dalam kesehatan bayi," kata dia.

Rekayasa gen ini menjadi penting, kata Niakan, mengingat adanya kasus keguguran dan infertilitas atau kondisi tak subur yang selama ini tak bisa dijelaskan apa penyebabnya.

Sejatinya, riset untuk rekayasa gen manusia pertama di dunia telah dilakukan oleh peneliti di China pada tahun lalu. Peneliti di Tiongkok itu mengumumkan telah melakukan pengeditan gen embrio manusia untuk memperbaiki gen yang menyebabkan kelainan darah.

Penasihat HFEA, Robin Lovell-Bagde, mengakui memang pencapaian peneliti Tiongkok itu menjadi panduan. Tapi, menurutnya peneliti Tiongkok melangkah tanpa ada jaminan serta batasan yang jelas.

Berbeda dengan peneliti di Inggris yang akan melanjalankan pengeditan gen dengan persetujuan otoritas negara.

"Ini pertama kalinya (eksperimen) melalui sistem peraturan yang benar dan telah disetujui," kata dia.

Menilik Teknologi Penghasil Sapi Bobot 700 Kilogram
Lobi markas CIA di McLean, negara bagian Virginia, Amerika Serikat.

CIA Memanen DNA Manusia Pakai Produk Kecantikan

CIA mendanai perusahaan produk kecantikan kulit.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2016