Robot Besutan Mahasiswa Semarang Ini Akan Berlaga di Amerika

Robot Sultan Agung Mahasiswa Semarang Berlaga di Amerika
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Tiga mahasiswa Universitas Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah, bakal terbang ke Amerika Serikat. Mereka akan mengikuti kontes internasional robotik khusus untuk ciptaan robot pemadam api, yang bertajuk Trinity College Fire Fighter Home Robot Contest, di Amerika pada 1-3 April 2016.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Faizal Aminuddin Aziz (22), La Ode Muhamad Idris (21), dan Ahmad Zuhri (21). Mereka juga tergabung dalam tim Robotik Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unissula.
Manusia Tidak akan Merasa Sakit Lagi di Masa Depan

Faizal dan kawan-kawan akan membawa beberapa robot pemadam api karya mereka dalam ajang yang diikuti wakil delegasi sejumlah negara itu. Mereka menjadi satu-satunya tim yang mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi itu.
Trik Kelola 'Cuan' Ala Influencer & Public Figure

Faizal, ketua tim robotik Unissula mengatakan, dalam ajang itu, timnya sengaja membawa empat robot yang didesain khusus untuk pemadaman api atau kebakaran. Masing-masing robot pernah menjuarai ajang robot tingkat regional dan nasional.

"Kita sudah persiapan sejak bulan Oktober 2015. Dulu menang tingkat nasional karena dinilai paling cepat, simpel, dan irit biaya," kata Faizal di Semarang belum lama ini.

Ia menyebutkan, empat robot yang akan terbang ke Amerika masing-masing jenis beroda dengan nama Khaum 1 dan Khaum 2. Dua robot pemadam api lain jenis berkaki yang diberi nama Sultan Agung 1 dan Sultan Agung 2.

"Saat dapat juara nasional, bisa menang karena robot ini memiliki respons paling cepat dalam aksi memadamkan api di rumah," kata Faizal.

Robot-robot itu akan beraksi di Amerika dengan melakukan berbagai simulasi pemadaman api, seperti aksi cepat mencari titik api di ruangan sekaligus memadamkan, aksi menuju ruangan berapi dengan dihadapkan beberapa rintangan hewan maupun perabot rumah, serta robot yang beraksi mengevakuasi bayi ketika kebakaran terjadi.

Khusus robot penyelamat bayi, kata Faizal, robot yang digunakan didesain khusus menggunakan roda. Sistem pemadaman api dengan menyemprotkan air dan sistem hempasan angin.

"Jadi kita buat khusus sesuai peraturan lomba. Kami sengaja buat robot-robot ini lebih ringan dan program yang bisa cepat," ujarnya.

Menyambut lomba bergengsi itu, civitas akademika Unissula pun memberikan dukungan penuh. Seperti dana penelitian dan pembuatan robot. Beberapa petinggi kampus bahkan turut mendampingi dalam ajang dunia itu. Masing-masing adalah Wakil Rektor III Unissula, Sarjuni, Dekan Fakultas Teknologi Industri Unissula, Sri Arrini, dan sang pembimbing, Bustanul Arifin. 

Sri Arttini menilai prestasi yang ditorehkan mahasiswanya untuk serta di ajang bergengsi itu cukup membanggakan. Apalagi timnya menjadi satu-satunya universitas Islam pertama yang mewakili Indonesia.

"Sudah sejak lama Unisulla mengikuti perlombaan robotik. Tapi tahun ini kita mampu buktikan mampu berlaga di ajang internasional," katanya.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya