Balon Internet Google, Nasibnya Kini

Eksekutif operator seluler RI kerja sama Project Loon
Sumber :
  • XL Axiata-Indosat

VIVA.co.id – Project Loon atau balon internet Google dijadwalkan akan mengangkasa di langit di Indonesia. Hal itu merupakan tindak lanjut kesepatakan antara Google yang bekerja sama dengan operator telekomunikasi Indonesia pada tahun lalu. Salah satu dari operator yang bekerja sama dengan Google itu adalah XL Axiata (XL).

Proyek Balon Internet Google Terancam 'Ngaret'

Ditemui VIVA.co.id di Mal Puri Indah, Jakarta, Selasa malam, 3 Mei 2016, Chief Executive Officer (CEO) Dian Siswarini membeberkan nasib kepastian tersebut di Tanah Air. Dian mengatakan, saat ini teknologi buatan Google belum bisa diterbangkan karena terkendala dengan izin pemerintah.

"Belum (terbang), karena masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan. Saat ini, proses izinnya masih untuk keperluan uji lab (belum penerbangan)," ujarnya.

Balon Google Dapat Lampu Hijau, Segera Terbang di Indonesia

Seperti diketahui, ketiga operator telekomunikasi Indonesia menjalin kesepakatan dengan Google untuk menguji di Indonesia. Ketiga operator yang dimaksud, yaitu XL, Telkomsel, dan Indosat Ooredoo.

Ketiga operator dan Google ini ingin memperluas akses internet di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil di Indonesia. Google mengklaim melalui teknologinya itu dapat memberikan akses internet ke 100 juta orang di Indonesia.

Sudah Mandiri, Smartfen Emoh Pakai Balon Google

Pada implementasinya nanti, balon internet ini berfungsi sebagai menara telepon seluler yang akan mengirimkan sinyal dari jalan hingga langit. Kemudian, balon tersebut akan memberikan cakupan lebih luas daripada infrastruktur Long Term Evolution (LTE) terestrial yang juga sesuai untuk menutupi area lebih besar dengan kepadatan penduduk.

Cakupan balon internet Google ini akan bergerak naik dan turun ke lapisan angin yang berbeda. Tujuannya, agar melakukan perjalanan dengan berbagai kecepatan dan arah di seluruh dunia, sehingga ketika satu balon terbang ke luar jalur, maka yang lain siap untuk menggantikan tempatnya.

Diketahui, inovasi perusahaan mesin pencari internet itu dapat terbang selama 187 hari, dengan jarak tempuh lebih dari 17 km. Jarak antarbalon sejauh 100 km, kapabilitas peluncuran 20 balon per hari.

Dari segi kecepatan internetnya, Project Loon menjanjikan akan memberi kecepatan hingga 10 Mbps yang langsung terkoneksi ke perangkat.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya