'Manusia Bulan' Tantang Misi Terbesar ke Calon Presiden AS

Mantan astronaut Buzz Aldrin
Sumber :
  • www.space.com/Humans to Mars Summit

VIVA.co.id – Manusia kedua yang telah menginjakkan kakinya di Bulan, Buzz Aldrin, menantang kandidat Presiden Amerika Serikat untuk bisa mendukung misi ke planet tetangga tersebut.

Astronot Muslim yang Sudah Mencicipi Luar Angkasa, Ada Sultan Beneran

itu mengharapkan presiden AS penerus Barrack Obama bisa mengukir warisan kepada rakyat dengan mendukung misi ke Planet Mars. Tantangan itu disampaikan mantan astronaut Badan Antariksa AS (NASA) itu dalam pertemuan Humans to Mars Summit di Washington DC, AS.  

"Saya tertarik untuk menantang Anda (kandidat presiden AS) dan membawa kami semua bersama alam dengan lompatan raksasa ke dalam kegelapan antariksa," kata dia.

Kain Kafan Sutra Dipakai untuk Bungkus Jenazah di Luar Angkasa

Aldrin menyebutkan bukan hanya mencetak sejarah bagi ilmu pengetahuan saja, tapi akan menjadi kenangan penting bagi dunia.

"Kami menyebutkan (misi) Mars bukan hanya mencetak sejarah, dia (presiden AS mendatang) juga akan dikenang sebagai pionir bagi umat manusia untuk mencapai, memahami dan menetap di Mars," kata Aldrin.

Hidup Astronot Terancam

Mantan astronaut dalam misi Apollo 11 itu sudah sejak lama mendorong para pembuat undang-undang, insinyur dan perancang misi untuk membantu umat manusia mencapai lompatan besar ke Mars.

Aldrin yang menginjakkan permukaan Bulan pada Juli 1969 itu mengaku punya ide untuk membuat misi besar itu bisa sampai ke Mars.

Salah satu gagasannya untuk mempersiapkan misi ke Mars yaitu memastikan teknologi perakitan basis di dekat Bulan dan sisi jauh satelit Bumi tersebut. Selain itu, proses mengekstrak sumber daya Bulan juga harus berjalan dengan baik. Keduanya, kata Aldrin, merupakan tahapan penting sebelum bisa mengarah ke misi panjang ke Mars.

Setelah tahapan ini selesai, ujarnya, kemudian enam astronaut akan menuju ke bulan Mars, Phobos. Dari satelit Mars ini, astronaut akan membangun basis secara jarak jauh di permukaan planet merah tersebut. Pembangunan basis melibatkan modul yang dikirimkan ke permukaan Mars melalui misi tak berawak.

Aktivitas pembangunan basis di permukaan Planet Merah itu, menurut gagasan Aldrin, bisa disokong oleh pesawat Antariksa yang terbang di antara Mars dan Bumi. Aldrin mengaku ingin Amerika Serikat bisa menjadi pemimpin dalam upaya misi ke Mars, tapi dia juga melihat China juga punya kemampuan tersebut. Ia berharap ada gotong royong untuk mewujudkan misi berawak ke Mars.

"Bersama kita bisa membawa lebih lanjut seluruh dunia berbagi pekerjaan manusia paling luar biasa dalam sejarah," kata dia.

Sebagai catatan, Aldrin mengatakan jika pemerintah AS mendukung penuh misi ke Mars pada tahun ini, maka manusia akan bisa mendarat di Mars pada 2040.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya