Ini Sebab Ilmiah Kaus Kaki Sangat Bau

Ilustrasi kaki yang dingin
Sumber :

VIVA.co.id – Peneliti telah menemukan rahasia di balik bau kaus kaki. Meskipun sudah dicuci dan dibersihkan, kadang bau kaus kaki masih tidak segar, sisa bau masih mengganggu. Dalam penelitian, ilmuwan menemukan penyebab bau kaus kaki karena ada enam senyawa organik stabil.

Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea

Peneliti Northumbria University, Inggris, mengatakan, selain enam senyawa itu, penyebab masih munculnya bau kaus kaki itu juga karena suhu saat pencucian yang rendah dan pemakaian detergen tanpa pewangi.

Dikutip dari Daily Mail, Senin 23 Mei 2016, peneliti menemukan enam senyawa tersebut setelah mereka meneliti sampel kaus kaki dan t-shirt yang dipakai beraktivitas lama.

Yayasan Sativa Nusantara Resmi Serahkan Policy Brief Ganja Medis

"Dalam proyek penelitian khusus ini kami menerapkan teknis analisis baru dan inovatif untuk mendeteksi senyawa stabil yang ditemukan dalam item pencucian. Kami berharap ini menyediakan cara dalam analisis efektif teknik cuci yang berbeda," kata John Dean, pemimpin studi.  

Dalam studinya, peneliti merekrut relawan pria dan wanita. Responden diminta untuk beraktivitas menggunakan kaus kaki dan t-shirt anyar dalam hitungan jam.

AS dan China Rebutan Lapak di Bulan

Untuk responden yang memakai kaus kaki diperintahkan agar dipakai setidaknya dalam 10 jam.

Kemudian, setelah 10 jam, responden diminta untuk mencuci dan mengeringkan kaki masing-masing. Sementara itu, sampel kaus kaki ditempatkan dalam kantong terpisah dan disimpan dalam semalam dalam keadaan gelap.

Sementara itu, responden juga diminta memakai t-shirt selama dua sampai tiga jam untuk bermain sepak bola. T-shirt yang sudah dipakai kemudian dibungkus secara individual dan didinginkan.

Setelah semuanya dikumpulkan, peneliti mengendus masing-masing sampel dan menilai sampel itu dalam skala 1-10, dengan skala 10 merupakan skala yang menunjukkan bau paling buruk.

Nah, untuk menganalisis senyawa penyebab bau, peneliti juga mengambil sampel dari kaki, bola, tumit kaus kaki, dan bagian lengan pada t-shirt.

Setelah itu, peneliti mencuci kaus kaki dan t-shirt itu dalam mesin cuci mini dengan suhu 20 derajat celsius tanpa detergen yang wangi.

Dalam analisis tersebut, mereka menemukan bau kaus kaki berasal dari kombinasi senyawa, yaitu asam butirat, dimetil disulfida, dimetil trisulfida, 2-heptanone, 2-nonanone, dan 2-oktanone.

Peneliti mengatakan enam senyawa itu lah yang menyebabkan bau menyengat dari kaus kaki.

"Kebutuhan melestarikan lingkungan dengan mengurangi suhu mencuci dan penggunaan produk cuci yang bisa mengurai bakteri, kini telah tumbuh dalam milenium baru. Ini menjadikan penelitian dalam profil yang tinggi," ujar Dean.

Dalam eksperimen itu, peneliti juga menemukan fakta enam senyawa penyebab bau itu bisa berkurang dalam beberapa tahap pencucian. Tapi, ada kemungkinan enam senyawa itu tetap bertahan dalam suhu air dingin dan beberapa detergen tertentu.

Peneliti mengatakan, hasil temuan ini setidaknya akan berkontribusi untuk melahirkan bagaimana metode pencucian ramah lingkungan yang paling efektif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya