ISIS Sedang Takut dengan Aplikasi Android

Kelompok militan ISIS.
Sumber :
  • www.rt.com

VIVA.co.id – Upaya kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) untuk menyebarkan pesan ekstrem mereka melalui aplikasi mobile kini mendapatkan ujian. Kelompok militan itu menyadari ada upaya penyusupan dan pengawasan terhadap mereka. menduga pengawasan itu dilakukan oleh badan intelijen negara untuk mengawasi gerak-gerik mereka dalam dunia maya.

Perusahaan Tak Punya Aplikasi Mobile, Siap-siap Ketinggalan

Dikutip dari Motherboard, Senin 6 Juni 2016, tercatat dan kantor beritanya, 'Amaq, telah mengembangkan setidaknya enam aplikasi mobile dalam enam bulan belakangan. Pilihan platform teknologi dan aplikasi untuk menyebarkan pesan mereka dianggap cara yang efektif.

Peringatan soal adanya aplikasi penyusup di itu disampaikan oleh 'Amaq pada 1 Juni lalu. Kantor berita itu mengumumkan kepada simpatisan dan anggota ISIS agar waspada dengan upaya mata-mata tersebut. 'Amaq mengklaim ada ‘sumber tak dikenal’ telah menyebarkan aplikasi palsu 'Amaq dengan tujuan untuk memata-matai.

Pamer Aplikasi Baru, Dirut PLN Tampil Bikin Podcast

"Peringatan: sumber yang meragukan telah mempublikasi aplikasi Android ‘Amaq Agency palsu, ini bertujuan untuk menerobos keamanan dan memata-matai," tulis pemberitahuan kantor berita tersebut.

‘Amaq juga mengingatkan kepada simpatisan dan anggota ISIS agar cermat dan jangan mengunduh aplikasi secara sembarangan.

New Normal Saat Corona, Belanja Lewat Aplikasi Mobile Jadi Terbiasa

"Kami mengimbau agar menghindari mengunduh aplikasi apa pun, kecuali melalui saluran resmi Amaq dan merekomendasikan memverifikasi dengan sumber resmi sebelum menginstal," tulis ‘Amaq.

Dalam pesan yang lainnya, ISIS juga mengingatkan agar kelompok mereka waspada dengan beredarnya aplikasi palsu dari al-Bayan, 'Amaq dan lainnya.

"Penerbit individu (aplikasi palsu) itu ternyata bertujuan untuk melanggar (keamanan). Jadi kami sarankan semua pendukung khalifah (ISIS) untuk mengandalkan saluran resmi saat mengunggah aplikasi ini dan memverifikasi sidik jari digital untuk aplikasi sebelum memulainya," tulis ISIS.

Sejauh ini, ISIS mengaku belum mengetahui secara pasti siapa yang menciptakan aplikasi penyusup tersebut.

Jejak ISIS dalam dunia aplikasi mobile terendus sejak akhir tahun lalu. Pada 29 November 2015, ISIS tercatat pertama kali merilis aplikasinya melalui 'Amaq. Aplikasi pertama ini dibuat untuk melaporkan berita dan media atas operasi yang dijalankan ISIS.

Dua bulan kemudian, pada 30 Januari 2016, ISIS merilis aplikasi Android untuk streaming layanan siaran radio al Bayan. Aplikasi ini memberikan update berita harian di provinsi yang dikuasai ISIS.

Pada 16 Maret, ISIS merilis pembaharuan aplikasi 'Amaq untuk pertama kalinya. Kelompok ini juga merilis aplikasi al Bayan versi Windows dan rilis aplikasi untuk anak-anak pada 28 Mei.

Kemudian pada 17 April, ISIS merilis aplikasi 'Amaq versi Inggris. Beberapa hari kemudian, 21 April dan 2 Mei, ISIS merilis aplikasi 'Amaq versi Prancis dan Turki.

Tak puas di situ saja. Aplikasi ISIS makin melebar di lua kategori konten agama dan berita. Pada 10 Mei, ISIS merilis aplikasi Android untuk anak-anak bertema jihad. Aplikasi yang dibuat oleh divisi al Himmah Library itu berupa aplikasi pencocokan huruf Arab dengan gambar yang identik untuk operasi ISIS, misalnya roket, tank, senapan, bom dan lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya