Amerika Terbangkan Satelit Mata-mata ke Antariksa

Roket Delta IV berhasil membawa satelit NROL-37
Sumber :
  • Space.com

VIVA.co.id – Roket terbesar dan diklaim paling kuat berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral kemarin. Roket tersebut dikabarkan membawa satelit mata-mata pemerintah Amerika untuk National Reconnaissance Office.

5 Negara Punya Satelit Spionase, Nomor Terakhir untuk Jajah Palestina

Roket terbesar yang dinamakan Delta V ini diluncurkan oleh United Launch Alliance. Satelit mata-mata yang dibawanya yakni NROL-37. Roket Delta IV berhasil membawa satelit NROL-37 pada Sabtu waktu setempat.

Dilansir Mashable, Senin, 13 Juni 2016, tak banyak informasi mengenai satelit mata-mata kepunyaan negeri Paman Sam itu. Informasi yang didapat Mashable hanya NROL-37 menjadi salah satu benteng pertahanan nasional Amerika Serikat.

Soal Roket, Tiongkok Ingin Ikuti SpaceX dan Blue Origin

Keberhasilan satelit tersebut mengangkasa di antariksa diiringin sebuah postingan NRO di Facebook. Dalam gambar itu tampak seseorang berjubah ksatria lengkap dengan alat tempur yang dilatarbelakangi bendera Amerika Serikat.

"Ksatria merupakan simbol keberanian yang terlatih namun juga menjujung kesopanan dan melayani semua orang," tulis NRO.

Konser Hari Ini, Intip Suasana Menjelang Konser TVXQ di Indonesia

Kemudian, mereka menjelaskan, ksatria berdiri di depan bendera Amerika Serikat merupakan sikap defensif untuk melindungi semua orang.

"Gambar elang di dada adalah simbol kebebasan dan Amerika Serikat. Lalu, pedang berisi pesan yang ulet, fokus, sengit untuk menjangkau cakupan global," ucap NRO.

Dikutip UPI, peluncuran satelit mata-mata tersebut sudah beberapa hari belakangan mengalami penundaaan untuk diterbangkan. Alasannya karena cuaca yang tak mendukung untuk meluncurkan NROL-37 ke antariksa.

"Tim bekerjasama untuk melalui banyak rintangan, termasuk mengatasi efek dari badai tropis Colin," ungkap Vice President of Custom Services, ULA, Laura Maginnis.

Keberhasilan Delta IV membawa satelit NROL-37 memberi catatan bagus. Sebab, roket dengan berat sekitar 1,5 juta pon itu telah berhasil meluncur sebanyak sembilan kali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya