Bobot Roket Pembawa Satelit BRI Mencapai 700 Ton

Roket Ariane 5 yang membawa satelit BRIsat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

VIVA.co.id – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan meluncurkan satelit miliknya di Kourou, French Guiana, Amerika Selatan beberapa saat lagi.

Detik-detik Roket Space One Meledak di Udara Setelah 5 Detik Diluncurkan

BRIsat, demikian satelit itu dinamakan, merupakan satelit pertama di dunia yang dimiliki dan dioperasikan BRI. Hal ini dilakukan guna mendukung, sekaligus meningkatkan, layanan perbankan yang disediakan perseroan itu.

Satelit BRISat senilai Rp3,375 triliun itu akan diluncurkan dengan roket Ariane 5 yang dilengkapi 2 pendorong (booster). Selain BRIsat, roket ini juga mengangkut satelit Echostar XVIII.

Rusia Diam-diam Buat Senjata Mematikan, AS Dibuat Melongo

"Ariane 5 paling besar kekuatannya, dia mampu mengangkat satelit yang total bobotnya mencapai 10 ton," ujar pakar satelit, Widodo Mardijono, dalam perbincangan dengan tvOne, Sabtu, 18 Juni 2016.

Roket ini terbagi atas dua roket yang akan menjadi pendorong utama saat peluncuran awal. Roket ini berada pada bagian samping tabung besar yang berada di bagian tengah. Setelah meluncur dan memasuki lapisan atmosfer, maka dua roket pendorong ini akan melepaskan diri dan satelit akan didorong dengan roket tabung besar itu.

Peluncuran Satelit Merah Putih 2 Dilindungi Asuransi Jasindo, Simak Rinciannya

"Kiri kanan itu roket awal yang menyala, dia adalah roket bahan bakar padat, itu kekuatannya lebih kuat dari bahan bakar cair, itu untuk lift off (peluncuran awal). Yang besar di tengah roket itu berbahan bakar cair, dia akan dinyalakan setelah yang dua selesai tugasnya," kata Widodo.

Secara keseluruhan, Ariane 5 memiliki bobot 700 ton, dan akan melejit sampai 250 kilometer dari permukaan bumi. "Kecepatannya sekitar 7 kecepatan suara, dan semakin di angkasa semakin cepat lagi," terangnya.

Widodo juga mengungkapkan, peluncuran satelit tidak bisa dilakukan sembarangan, karena ada banyak faktor yang mesti menjadi pertimbangan, yaitu sisi teknis pada satelit, peluncuran dan kondisi lingkungan di sekitar lokasi peluncuran. "Saat meluncurkan akan ada launch window, ada periode 45 menit sampai 1 jam."

Menurutnya keseluruhan peluncuran satelit BRIsat ini akan bisa dirasakan aman, setelah menjalani seluruh rangkaian yang memakan waktu sekitar 42 menit. Sementara untuk sampai ke lokasi orbit sesungguhnya, akan memakan waktu lebih lama lagi. "Akan ada periode waktu sampai menempatkan ke tempat sesungguhnya itu 7 sampai 10 hari, setelah itu di cek kesehatannya."

Setelah itu, satelit akan terus dipantau selama satu bulan oleh Space System Loral (SSL), baru kemudian diserahkan ke pusat kendali BRIsat di Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya