Peneliti Temukan Cara Ubah Air Jadi Bahan Bakar

sepeda motor berbahan bakar Bio Hidrogen
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVA.co.id – Tim peneliti Standford University, Amerika Serikat telah menemukan cara untuk menghasilkan bahan bakar hidrogen atau bahan bakar dari basis air.

Honda Bakal Jual Mobil Canggih Ini di Indonesia?

Peneliti bisa menghasilkan bahan bakar tersebut dengan menggunakan bismuth vanadate, sebuah senyawa murah yang menyerap sinar matahari dan menghasilkan sejumlah listrik yang sederhana.

Diketahui saat di dalam air terdapat elemen elektroda bertenaga surya, namun elemen itu tersembunyi. Saat sinar matahari menyentuh elektroda tersebut, maka akan menghasilkan arus listrik yang membagi air menjadi bagian penyusunnya yaitu hidrogen dan oksigen.

Teknologi Ini Nol Emisi, Cocok bagi Bahan Bakar Kendaraan

Dikutip dari Xinhua, Selasa 21 Juni 2016, peneliti mengatakan elektroda surya konvensional yang terbuat dari silikon dengan cepat bisa menimbulkan korosi saat terpapar oksigen.Mengingat kerentanan elektroda surya konvensional tersebut, maka peneliti lebih memilih fokus dengan senyawa bismuth vanadate.

"Bismuth vanadate telah secara luas dianggap sebagai bahan yang menjanjikan untuk pemisahan air fotoelektrokimia, karena biaya murah dan stabilitas tinggi terhadap korosi," ujar salah satu peneliti, Cui.

Keren! Mbah Wahyuni, Pendaki Berusia 71 Tahun yang Sudah Taklukkan Banyak Gunung di Indonesia

Peneliti menjelaskan, bismuth vanadate bekerja menyerap cahaya dan merupakan konduktor listrik. Untuk membawa arus listrik, sel surya yang terbuat dari bismuth vanadate harus diiris sangat tipis, sampai 200 nanometer hingga transparan. Maka peneliti membuat lapisan kerucut nano untuk bisa mengolah air tersebut.

Dampaknya, cahaya yang tampak ini bisa dipakai untuk menghasilkan listrik melewati sel.

"Struktur nano telah menunjukkan kemampuan menjebak cahaya menjanjikan dalam berbagai panjang gelombang. Tiap kerucut secara optimal dibentuk untuk menangkap sinar matahari yang seharusnya melewati sel surya tipis," jelas Cui.

Dalam percobaan, tim peneliti menyimpan kerucut berstruktur nano pada film tipis bismuth vanadate. Kemudian lapisan itu ditempatkan pada sel surya yang terbuat dari bahan khusus.

Saat perangkat tersebut direndamkan dan mulai membelah air pada kadar efisiensi konversi surya ke hidrogen 6,2 persen. Temuan itu cocok dengan teori maksimum untuk bismuth vanadate.

"Sel surya terus menghasilkan hidrogen lebih dari 10 jam, ini mengindikasikan stabilitas yang baik," jelas Cui yang merupakan peneliti utama Standford Institute.

Cui mengatakan, meskipun menemukan konversi energi yang efisien hanya 6,2 persen, tapi menurut mereka, sel surya punya makin signifikan di masa depan.

Di masa depan, jika konversi energi ini sudah cukup matang maka akan berdampak signifikan pada industri mesin.

"Jutaan mobil bisa didayai bahan bakar hidrogen yang bersih jika itu hadir dengan murah dan tersedia secara luas," jelas Cui.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya