Telkom Rambah Bisnis Kelola IT Enterprise dan Pemerintahan

Gedung Telkom Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – IT untuk kalangan menengah ke atas dianggap cukup menggiurkan. Telkom pun membidik segmen pasar kelas atas yang dikelolanya melalui Enterprise Customer Facing Unit (CFU).

Lewat Mitratel, Erick Pede Telkom Jadi Digital Telco Terbesar di ASEAN

Menurut Direktur Enterprise and Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin, hingga semester I tahun ini, jumlah bandwidth yang terpakai untuk segmen high end mencapai 2 terabyte per second (Tbps). Angka ini akan ditingkatkan targetnya menjadi 3 Tbps sampai akhir 2016.

“Dari jumlah tersebut, pendapatan kami di segmen kelas atas ini mencapai Rp15 triliun. Ini semua sudah on track menuju 'Miracle 3' yang ditetapkan untuk CFU Enterprise di 2016,” kata pria yang kerap disapa Awal dalam keterangannya, Jumat 24 Juni 2016.

Jangan Putus Asa Belajar, Banyak Jalan Menuju Roma

Dijelaskan Awal, pasar high end setidaknya terdiri dari tiga kategori, yakni Enterprise, Government dan Small Medium Enterprisa (SME). Sedangkan klasifikasi Bandwidth in Service (BIS) yang mecapai 2 Tbps juga dikategorikan menjadi tiga.

Pertama adalah utilization. Penggunaan BIS berdasarkan produk yakni DataCom dan Internet.

Transformasi Digital Telkom Tidak Sia-sia

"Posisi sampai pertengahan Juni ini Internet Service menjadi kontributor terbesar, sekitar 66 persen dari Bandwidth in Service. Terdiri dari Astinet, IP Transit, dan High Speed Internet. DataComm yang terdiri dari VPN IP, Metro menyumbang sekitar 34 persen," kata dia.

Kedua adalah sisi Location. Pengguna BIS dikategorikan berdasar lokasi, baik Jawa dan non-Jawa. Posisi sampai pertengahan Juni ini, pelanggan yang berlokasi di Jawa masih mendominasi dengan 71 persen. Adapun pelanggan yang berlokasi di non-Jawa berkontribusi sisanya.

“Pelanggan di luar Jawa mulai tumbuh berkat konsistensi Telkom membangun jaringan backbone, backhaul, dan akses. Selain itu kami juga terus edukasi pasar tentang manfaat dari adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi,” katanya.

Sementara kategori terakhir adalah Segmentation. Pengguna BIS berdasarkan segmentasi pelanggan dibagi menjadi 3 yaitu Trading, Service, dan Manufacturing.

"Posisi sampai pertengahan Juni ini, Segmen Service menjadi Kontributor terbesar dengan 57 persen. Segmen Trading menempati Kontributor ke-2 dengan 25 persen. Sedangkan segmen Manufacturing memberikan Kontribusi 18 persen,” kata dia.

“CFU Enterprise tahun ini mengejar The Miracle 3. Itu adalah istilah untuk 3 Tbps di bandwidth, Rp30 triliun lebih di-revenue, dan triple number di EBITDA," katanya

Dikatakan Awal, pada segmen High End Market ini butuh pemain dengan karakter maraton, bukan sprinter.

Diketahui, dalam riset yang dilakukan AT. Kearney, diprediksi tahun ini pertumbuhan di segmen High End Market mencapai 15 persen. Dalam kajian lembaga ini, pasar layanan IT di Indonesia selama lima tahun ke depan menunjukkan tren bisnis positif (strong business trend) dengan pertumbuhan rata-rata 19 persen.

Potensi pertumbuhan terbesar pasar IT Services ada pada portofolio Payment yang tumbuh 35 persen, Data Center tumbuh 29 persen, Sistem Integrasi tumbuh 23 persen, dan Cloud & IT Outsourcing tumbuh 21 persen.

Telkom menyiapkan pembangunan infrastruktur yang masif untuk mempertahankan posisi di segmen ini. Misalnya, membentangkan backbone serat optik di Bumi nusantara sepanjang 81.831 Km dari Sabang hingga Merauke.

Telkom berani membangun di Indonesia Timur kala proyek Palapa Ring dianggap tak feasible dibangun oleh sejumlah konsorsium yang beranggotakan Indosat, XL, Bakrie Telecom, dan lainnya beberapa tahun lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya