Teror Truk Prancis, Google Gratiskan Layanan Telekomunikasi

Peringatan Bastille Day Berujung Duka
Sumber :
  • REUTERS/Eric Gaillard

VIVA.co.id – Google turut prihatin dengan di Nice, Prancis, yang terjadi Kamis malam, 14 Juli 2016 waktu setempat atau Jumat dini hari, 15 Juli 2016 waktu Indonesia.

Aksi Penusukan Brutal Terjadi di Gereja Perancis, 3 Orang Tewas

yang terjadi saat perayaan Hari Nasional Prancis (Bastille Day) telah menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai ratusan orang. Sebagai bentuk keprihatinan, perusahaan internet raksasa itu menggratiskan layanan telekomunikasi ke Prancis.

Dikutip dari Mashable, Jumat 15 Juli 2016, pengguna bisa melakukan panggilan ke Prancis secara gratis melalui layanan Hangouts, Google Voice dan Project Fi dari belahan dunia mana pun. Hal itu diumumkan Google dalam akun Twitternya.

Dua Gadis Perancis Tewas Ditikam, Pelaku Teriakkan Takbir

"Bagi semua yang terdampak oleh serangan di Nice, doa kami bersama Anda," tulis Google dalam rilis resminya.

Selain menggratiskan layanan telekomunikasi, Google juga mempublikasikan kartu Google Now yang akan memberikan informasi penting terkait Nice. Informasi di Google Now berasal dari otoritas Prancis itu akan terus diperbaharui. Dengan demikian, diharapkan pengguna yang ingin mengetahui informasi terkini bisa dengan mudah memantaunya.

Klub Prancis Pakai Jersey Khusus Kenang Tragedi Bastille Day

Diberitakan sebelumnya, truk berukuran besar menabrak kerumunan warga yang berkumpul saat tengah merayakan Hari Nasional Prancis (Bastille Day) di kota Nice. Usai menabrak kerumunan warga, sopir truk juga sempat baku tembak dengan polisi setempat. Sang sopir dilaporkan tewas.

Presiden of Region Nice, Christian Estrosi, mengatakan, pembantaian puluhan orang saat perayaan ini merupakan drama terburuk dalam sejarah. Diketahui, peristiwa ini terjadi saat kembang api dinyalakan.

"Kami ketakutan dan kami ingin hadir untuk semua keluarga yang menjadi korban. Kami turut belasungkawa," ujar Christian.

Christian menambahkan, truk yang menabrak puluhan orang tersebut telah dilengkapi dengan senjata dan granat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya