Telkomsel Tambah 40 BTS di Pelosok Indonesia

BTS Telkomsel
Sumber :
  • Telkomsel

VIVA.co.id – Sebagai negara kepulauan sepanjang seperdelapan bentangan dunia dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia secara geografis memiliki tantangan tersendiri. Tantangan ini yang dihadapi oleh Telkomsel dalam menyediakan layanan telekomunikasi di pelosok Tanah Air.

Akses Infrastruktur Pertahanan di Wilayah Perbatasan Perlu Diperkuat

Dalam waktu dekat, Telkomsel berjanji untuk membangun 40 base transceiver station (BTS) baru di beberapa wilayah pelosok Indonesia. Proyek tersebut dinamakan Merah Putih atau Menembus Daerah Pedesaan, Industri Terpencil, serta Bahari.

"Kami mendengarkan dan memperhatikan bahwa kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah untuk saling berkomunikasi menggunakan layanan telekomunikasi semakin tinggi,” ujar Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, dalam keterangannya, Kamis, 28 Juli 2016.

Gimana Nasib Infrastruktur Telekomunikasi di Ibu Kota Baru?

Untuk itu, melalui proyek Merah Putih, Telkomsel berupaya melayani dan memberikan solusi agar masyarakat di wilayah-wilayah yang belum terjangkau layanan telekomunikasi bisa menikmati layanan telekomunikasi dengan standar kualitas yang sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

Menurut Ririek, komunikasi merupakan alat yang paling efektif untuk mempersatukan nusantara. Maka dari itu, sejak 2008, secara akumulatif, Telkomsel diklaim telah berhasil membangun 400 BTS di wilayah-wilayah pelosok.

Jajaran Direksi Baru Telkomsel, Muka Lama Posisi Baru

"Kami tambah lagi sekitar 40 BTS tahun ini. Ini merupakan komitmen kami sejak awal beroperasi. Visi kami untuk menyatukan Indonesia dengan layanan telekomunikasi agar masyarakat Indonesia bisa saling terhubung kapan pun dan di mana pun," ujarnya.

Dia menjelaskan, 40 BTS Merah Putih yang akan digelar Telkomsel pada tahun ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur. Empat BTS berlokasi di Sumatera, lima BTS di Nusa Tenggara Barat (NTB), 12 BTS di Nusa Tenggara Timur (NTT), tiga BTS di Sulawesi, enam BTS di Maluku, dan 10 BTS di Papua.

"40 BTS baru ini diharapkan mampu melayani kebutuhan komunikasi sekitar 100.000 warga masyarakat di kawasan tersebut yang sebelumnya kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi," kata Ririek.

Diketahui, teknologi yang diimplementasikan Telkomsel dalam proyek Merah Putih adalah teknologi seluler dengan rekayasa hasil karya anak bangsa dalam memanfaatkan teknologi antena Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) berbasis satelit, ditambah dengan teknologi power supply yang menggunakan solar panel system.
 
Teknologi berkonsep remote solution system pertama di Indonesia bahkan di dunia ini dianggap menjadi solusi layanan komunikasi dan informasi yang cocok untuk diterapkan di daerah terpencil dengan infrastruktur yang sangat terbatas, serta kondisi geografis yang sangat ekstrem sekalipun, seperti pedesaan dan wilayah terluar Indonesia, termasuk wilayah laut.

"Selain di daratan, Telkomsel juga menginstalasi BTS di 13 kapal Pelni untuk melayani komunikasi di jalur laut. Saat ini, Telkomsel juga sedang melakukan uji coba implementasi solusi jaringan serupa di kapal Inerie II milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) dengan rute Kupang-Rote-Larantuka," tutur Ririek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya