Ternyata, Kanibalisme Terjadi di Zaman Nenek Moyang

Fosil manusia purba Alturan Man di gua di Italia
Sumber :
  • www.amusingplanet.com/scienceblog.com

VIVA.co.id – Riset yang dilakukan oleh Spanish National Research Council di Madrid menyimpulkan, kanibalisme atau mememakan sesama makhluk sejenis, telah dilakukan manusia sejak zaman nenek moyang, sekitar 50 ribu tahun lalu. Di masa lalu, kanibalisme telah terjadi pada kerabat manusia, Neanderthal dan manusia awal ketika zaman Pleistosen.
 
“Manusia benar-benar pembunuh ‘alami’ (biologis). Mereka menggunakan kekuatan untuk mematikan satu sama lain,” ujar Jose Gomez salah seorang peneliti Spanish National Research Council, dikutip Dailymail, Kamis 29 September 2016.
 
Menurut Gomez, satu dari 50 kematian Neanderthal, puluhan ribu tahun lalu adalah akibat dibunuh. Bentuknya itu berujung kanibalisme, eksekusi, pembunuhan bayi dan pembunuhan karena perang.
 
Tapi beruntung, kata Gomez, manusia modern tidak mengadopsi lagi pembantaian sesama karena faktor-faktor tersebut. Meski memang naluri membunuh manusia modern tetap saja ada, tapi tak sebanyak zaman nenek moyang.
 
Dari data didapat Spanish National Research Council menunjukkan, perbandingan pembunuhan antarmanusia modern adalah satu dari 10 ribu kematian. Data tersebut merupakan data global.
 
Para peneliti menyimpulkan, dua faktor yang meningkatkan kemungkinan mamalia membunuh sesama jenis. Faktor tersebut yaitu soal sosialisasi dan teritorial. Nah, dalam hal ini, peneliti mengatakan memiliki kedua sifat faktor tersebut. 

Merinding, Fosil Ini Ungkap Fakta Mengerikan Nenek Moyang Manusia

Tapi, hingga penelitian mereka mereka sampai zaman modern. Peneliti mengatakan tingkat kekerasan telah berubah sepanjang sejarah. Perubahan tersebut ada hubungannya dengan faktor sosial, politik serta budaya yang juga memainkan peran penting.
 
“Hal ini menunjukkan bahwa budaya dapat memodulasi filogenetis. Evolusi mewarisi kekerasan yang mematikan manusia,” kata peneliti.
 
Mereka juga menyatakan, membunuh sesama jenis biasanya paling banyak ditemukan pada sesama hewan, paling besar pada jenis mamalia, yang mencapai 40 persen.

Ilustrasi dokter/rumah sakit.

Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea

Para profesional medis atau dokter mendapat peluang untuk menjajaki karier di Korea dan Indonesia. Posisi yang terbuka mencakup tiga aspek industri perawatan kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2023