Sensor Smartphone Bisa Deteksi Titik Kanker

Ilustrasi deteksi kanker melalui smartphone
Sumber :
  • www.newatlas.com/WSU

VIVA.co.id – Didorong kebutuhan untuk bisa mendeteksi kanker secara lebih dini, peneliti Washington State University (WSU) Amerika Serikat mengembangkan laboratorium portabel pada sebuah ponsel pintar. 

10 Cara Mengurangi Risiko Kanker, Murah dan Mudah Dilakukan

Dengan bantuan sensor spektrometer pada ponsel pintar, peneliti mengaku mampu mendeteksi penanda biologis yang terkait dengan kanker pada bagian tubuh. 

Spektrometer yang ada pada ponsel pintar selama ini hanya bisa menangani satu sampel saja dalam suatu pengukuran, sehingga hal ini dipandang tak efisien untuk diaplikasikan. 

Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea

Menyadari keterbatasan itu, dikutip dari Science Daily, Rabu 19 Oktober 2016, tim peneliti WSU menciptakan delapan saluran spektrometer pada ponsel pintar yang bisa mengukur spektrum cahaya sampai mendeteksi kimia khusus dalam sampel tersebut. 

Dalam studi yang dilakukan peneliti ini, spektrometer dimanfaatkan untuk mencari kehadiran human interleukin-6 (IL-6). Selama ini, IL-6 dikenal sebagai penanda biologi untuk kanker payudara, prostat, paru-paru, hati sampai kanker jaringan epitel. 

Daun Sirsak dan Kulit Manggis Hanya Mitos Obat Kanker, Ini Kata Dokter

Spektrometer multi saluran yang diciptakan peneliti itu bisa mengukur sampai delapan sampel berbeda sekaligus dalam satu kali pengukuran menggunakan pengujian umum disebut colorimetric test enzyme-linked immunosorbent assay (Elisa). 

Pengujian ini mengidentifikasi antibodi dan perubahan warna yang diakibatkan penanda penyakit. 

Menariknya, spektrometer yang dikembangkan peneliti menjanjikan hasil yang optimal, 99 persen akurat. Sekarang, peneliti sedang mencoba mengaplikasikan spektrometer portabel mereka. 

"Dengan delapan saluran spektrometer, kami dapat meletakkan delapan sampel berbeda untuk melakukan tes yang sama. Atau satu sampel dalam sembilan pengujian yang berbeda. Hal ini meningkatkan efisiensi perangkat Anda," ujar Lei Li, profesor pembantu dari School of Mechanical and Materials Engineering WSU.

Desain pengukur kanker buatan tim peneliti itu bekerja dengan ponsel pintar iPhone 5. Tapi kini, Li mengaku sedang menciptakan desain yang bisa menyesuaikan dengan tiap ponsel pintar.

LI, yang memimpin studi tersebut, mengatakan, spektrometer yang dikembangkan peneliti bisa digunakan khusus dalam klinik dan rumah sakit yang memiliki sampel dalam jumlah banyak. 

Spektrometer itu juga bisa diaplikasikan para dokter yang berpraktik di area terpencil, di ambulance atau di ruang gawat darurat. 

"Mereka tak bisa membawa laboratorium. Mereka butuh sebuah perangkat yang efisien dan portabel," ujarnya menambahkan.

Hasil studi peneliti itu sudah dipublikasi dalam jurnal Biosensors and Bioelectronics.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya