Indosat Ooredoo Sebut Anak Muda Tertarik Dunia Pasar Modal

Kantor Indosat Ooredoo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Generasi muda dianggap sangat paham terhadap dunia digital dan teknologi, namun hanya sedikit yang tertarik pada bisnis keuangan, seperti saham dan pasar modal. Padahal salah satu operator telekomunikasi, Indosat Ooredoo, percaya jika hal ini bisa ikut meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia.

Respons Gibran Soal Indosat dan Nvidia Akan Bangun Pusat Pengembangan Kecerdasan Buatan di Solo

Indosat Ooredoo mengatakan, literasi keuangan, terutama investasi saham di pasar modal bisa meningkatkan jumlah investor saham. Ini secara tidak langsung, ke depannya, akan berpengaruh pada pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih baik.

"Kami mencoba meningkatkan literasi keuangan tersebut, khususnya di dunia pasar modal, bagi generasi muda Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi mobile dan aplikasi digital, mereka sebenarnya bisa menjadi investor saham, yang akan menaikkan tingkat ekonomi di Tanah Air," ujar Head of Corporate Communication Indosat Ooredoo, Deva Rachman, dalam keterangan resminya, Selasa 25 Oktober 2016.

Akankah Terjadi Merger Lagi antar Operator Seluler di Indonesia?

Menurut Deva, edukasi mengenai bisnis keuangan itu dilakukan perusahaannya melalui program bernama Indosat Stock Trading Contest (ISTC). Tahun ini merupakan kali kedua kompetisi itu dilaksanakan.

"Kami menjaring anak muda dengan melakukan road show ke beberapa universitas, mengajak mereka untuk bisa menjadi sebagai investor saham yang andal. Tahun lalu ada sekitar 8.819 peserta yang berminat," kata Deva.

Dua Komisaris Indosat Kompak Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Ribuan peserta itu, dianggap Deva, sebagai bagian dari antusiasme anak muda yang ternyata cukup tertarik dengan kegiatan pasar modal. Mereka tidak hanya mendapatkan penjelasan mengenai pasar saham di Indonesia tapi juga bisa melakukan kompetisi perdagangan saham lewat aplikasi ISTC untuk mencari King of Investor dari tiap-tiap kampus.

Setelah diluncurkan pada Agustus lalu, Deva menjelaskan, ISTC 2016 telah mengunjungi sembilan kampus di seluruh Indonesia yang masing-masing diikuti oleh lebih dari 150 orang peserta. 

Beberapa kampus yang pernah disambangi, antara lain Universitas Andalas, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Pasundan, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Lampung, dan Universitas Negeri Jakarta.

Bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (Trimegah), kompetisi ini memungkinkan peserta melakukan transaksi saham virtual yang mengacu kepada sejumlah saham pilihan yang diperdagangkan di BEI secara real time. 

Nantinya, beberapa peserta yang melakukan transaksi tertinggi akan diundang dalam boot camp selama dua hari untuk mendapat edukasi mengenai pasar modal. Pendaftaran program ini akan ditutup pada 31 Oktober 2016. Para peserta akan memperebutkan hadiah Saldo Dompetku dan Capital Investment.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya