Siswa SMK Bisa Buka Kunci Pintu Pakai e-KTP

Siswa temukan alat kunci pintu pakai e-KTP
Sumber :
  • karya ilmiah

VIVA.co.id – Dua siswa Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Bandung berhasil membuat e-KTP tidak hanya sekadar kartu identitas, melainkan berfungsi sebagai kunci pintu. Ini terinspirasi dari penggunaan kartu kunci yang biasa digunakan untuk membuka pintu hotel.

Lawan Hoax, Milenial di Kupang Dilatih Dasar Jurnalistik dan Karya Ilmiah

Karya yang dibuat oleh siswa bernama Wildan dan Ajizah ini berhasil memenangkan lomba karya ilmiah dalam Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) SMK tingkat nasional 2016. Padahal, dalam pembuatannya tergolong sangat sederhana, sebuah perangkat lunak yang dapat membaca nomor dalam e-KTP.

"Alat pengaman dipasang di pintu, hanya e-KTP yang terdaftar dalam alat itu yang bisa membuka pintu. Perangkat yang kami buat bisa menyimpan hingga 20 nomor e-KTP," ujar Wildan kepada tvOne, Selasa, 22 November 2016.

Gelar Konferensi Internasional, Kemenag Perkenalkan Moderasi Beragama pada Masyarakat Dunia

Hendrik, guru pembimbing SMKN 2 Bandung, menambahkan bahwa alat yang dihubungkan dengan perangkat lunak open source ini bisa membaca nomor yang terekam dalam chip e-KTP, sehingga selain chip yang terdaftar, tidak bisa membuka kunci pintu. Bahkan jika dipaksakan maka alarm akan berbunyi.

Untuk memeragakan kecanggihan temuannya, Wildan awalnya menggunakan miniatur rumah. Saat lomba sains berlangsung, mereka mengaplikasikannya ke sebuah pintu yang dirangkai dengan alarm. 

Peran Karya Ilmiah dan Tahapan Penyusunannya yang Wajib Dipahami

"Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menyelesaikan alat pengaman pintu rumah ini," kata Wildan.

Hebatnya, alat ini tidak hanya mengandalkan listrik dalam pengoperasiannya. Saat listrik mati, daya energi bisa menggunakan baterai. Sayangnya, belum ada nama untuk alat tersebut.

"Kami harap alat ini bisa menjadi pengganti pengamanan pintu rumah dan mengantisipasi pencurian karena alarm yang berbunyi bisa menjadi peringatan bagi pemilik maupun warga sekitar," ujar Hendrik. (ase)

John Hendra/tvOne/Bandung

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya