Kemenristek Ingin Ratusan Inovasi Lahir dari Penelitian

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir
Sumber :
  • Lucky Aditya

VIVA.co.id – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menargetkan sekitar 296 penelitian menjadi produk inovasi pada 2017. Target itu meneruskan tren pencapaian yang sudah terjadi pada tahun ini.

Keren, Peneliti RI Raih Penghargaan Riset Post-Doktoral di Inggris

"Kami targetkan 128 produk inovasi (2016), realisasi tahun ini 199 produk inovasi," kata Menristekdikti, Mohamad Nasir saat ditemui di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Rabu 28 Desember 2016.

Nasir mengatakan, pada 2017, Kemenristekdikti mendapat jatah anggaran Rp39,73 triliun. Dari alokasi itu, pembagian untuk Ditjen Pendidikan Tinggi Rp38,73 triliun dan Ristek Rp1 triliun. 

Ali Mochtar Ngabalin Kasih Sinyal Ada Kepala Badan Kena Reshuffle

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe, menyebutkan, telah ada sekitar 400 proposal penelitian yang antre untuk mendapat persetujuan didanai menjadi produk inovasi. Jumain mengharapkan, target penelitian jadi produk inovasi pada 2017 bisa semuanya didanai. Pada anggaran 2016, untuk mendukung produk inovasi hanya sebesar Rp190 miliar. 

"Tahun depan dengan anggaran jadi Rp350 miliar, kami harapkan 200 lebih (produk inovasi)," kata dia. 

Menristek Sebut Vaksin COVID-19 Bisa Jadi Produk Inovasi dari RI

Jumain berharap agar industri ikut menyumbang sekitar 40 persen anggaran penelitian menjadi produk inovasi. 

Dia mencontohkan, salah satu penelitian menjadi inovasi yang sudah diseleksi adalah selongsong peluru. Selama ini, Kementerian Pertahanan dan Keamanan masih mengimpor 100 persen material selongsong peluru. Maka dari itu, bekerja sama dengan PT Pindad, selongsong peluru akan dibuat di dalam negeri.

Selain itu, mengingat tingginya impor buah, Institut Pertanian Bogor mengembangkan sistem perkebunan standar ekspor, untuk mengurangi hingga bebas impor buah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya