Telkom Optimis Raih 17 Juta Pelanggan Flexi

VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), sebagai pemimpin pasar di koridor industri telekomunikasi CDMA, optimistis dalam satu semester ke depan dapat menggaet dua hingga tiga juta pelanggan baru untuk Telkom Flexi.

Saat ini, diakui I Nyoman G Wiryanata, Direktur Konsumer Telkom, Flexi memiliki 13,8 juta pelanggan secara total di Indonesia. Dia yakin, Flexi dapat meningkatkan jumlah pelanggannya hingga 17 juta pelanggan.

“Dari 13,8 juta pelanggan saat ini, kami akan tingkatkan hingga 16-17 juta pelanggan di akhir tahun nanti. Strategi kami masih sama, mengandalkan skema tarif dasar lama Rp 49 per panggilan telepon ke sesama Flexi,” kata Nyoman, saat ditemui wartawan akhir minggu lalu di stand Mega Bazar Telkom 2009, Carrefour-Lebak Bulus, Jakarta.

Lebih lanjut, Nyoman mengatakan, Telkom tidak akan mengubah tarif percakapan telepon hemat Rp 49 tersebut, termasuk Rp 35 untuk PSTN lokal. “Tarif hemat Rp 49 telah menempatkan posisi tarif Flexi menjadi yang paling murah dibandingkan tarif telepon operator lain,” ucapnya.

“Dengan tarif ini, Telkom juga mempertegas bahwa tarif Flexi paling menguntungkan dan tidak mengandung jebakan. Saya kira pelanggan sudah mulai jeli dalam mencermati tarif,” ucap Nyoman.

Momen bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri juga menjadi kesempatan besar bagi Telkom untuk mengakuisisi pelanggan baru sebanyak-banyaknya. Misalnya dengan menggelar Mega Bazaar 2009 di 30 Mall yang ada di wilayah Divisi Regional II Telkom.

Senjata andalan Telkom sepanjang Mega Bazaar 2009 tersebut adalah jajaran ponsel bundling Flexi Muslim dan bundling netbook, akses Internet Speedy, dan layanan TV berbayar Yes TV  yang diluncurkan beberapa minggu lalu.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis
VIVA Militer: Pasukan milisi Republik Ossetia Selatan

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB. 

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024