Karena Inovasi, Jaringan Smartfren Tembus Gedung 30 Lantai

Massive MIMO yang berbentuk kotak
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – PT Smartfren Telecom Tbk atau Smartfren bersama dengan ZTE Corporation menguji coba teknologi baru menuju 5G. Teknologi yang dimaksud yaitu Massive Multi Input Multi Output atau MIMO dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access atau SDMA.

Smartfren Bakal Rights Issue Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

Chief Technology Officer Smartfren Christian Daigneault, mengatakan teknologi yang diadopsinya sekarang ini koneksi jaringannya lebih stabil. Daigneault mengatakan, Massive MIMO ini mampu menjangkau area hingga lima kilometer dan menembus gedung dengan ketinggian 30 lantai.

"Jika biasanya koneksi jaringan susah menembus dinding gedung, maka dengan Massive MIMO bisa menjangkaunya. Selain itu, dampak terhadap baterai handset yang menerima teknologi ini juga akan terasa hemat," ucap Daigneault di Kantor Smartfren di BSD, Tangerang Selatan, Senin, 16 Januari 2017.

Kemenkominfo Ingatkan Telkomsel, Indosat, Smartfren dan XL Axiata

Teknologi Massive MIMO Base Station ini juga mampu menawarkan kecepatan hingga 400 Mbps. Hal itu didapatkan, karena Smartfren bersama ZTE mampu mengoptimalkan jaringan 4G LTE Advanced sekaligus menyiapkan infrastruktur menyambut datangnya era 5G.

Kecepatan tersebut bisa dinikmati, karena Massive MIMO yang berbentuk kotak ini, dipasang hingga 64 antena,sementara MIMO yang sekarang beredar baru dipasang 2x2 dan 4x4.

Menkominfo Kasih Lampu Hijau Operator Telekomunikasi untuk Merger

"Jadi, Massiv MIMO mampu menjangkau handset secara langsung, tidak perlu mengantre seperti yang terjadi sekarang. Ibaratnya, satu jalur hanya untuk satu handset, maka hasilnya kecepatan cepat dan koneksinya stabil," tuturnya.

Daigneault mengatakan, Massive MIMO ini baru dilakukan oleh Smartfren dengan menggabungkan dua standar dalam teknologi 4G Long Term Evolution (LTE), yaitu Time Division Duplex (TDD) dan Frequency Division Duplex (FDD).

Daigneault menyebutkan, teknologi ini akan ditempatkan berdampingan dengan Base Tranceiver Station (BTS) Smartfren, baik yang sudah ada maupun yang akan dibangun. Massive MIMO dan SDMA akan diperkenalkan secara komersil pada kuartal ketiga 2017.

"Sekarang kita sedang bangun dan akan selesai pembangunan tahap pertama teknologi pada kuartal ketiga 2017," ujar dia.

Vice President Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo, mengatakan kota-kota dengan trafik data yang paling tinggi tentu akan dipasangkan kedua teknologi yang telah diadopsi Smartfren tersebut.

"Sudah pasti yang trafiknya tinggi akan kita pasang. Pokoknya nanti kuartal ketiga 2017, sudah ada di lebih dari 100 kota," kata Munir. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya