- ANTARA FOTO/Tommy Saputra
VIVA.co.id – Mega skandal dugaan korupsi proyek pemerintah kembali terjadi. Proyek KTP elektronik atau e-KTP senilai Rp5,9 triliun dikorupsi hampir setengahnya.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan kasus itu diduga merugikan uang negara hampir Rp2,3 triliun karena ada indikasi suap untuk memuluskan anggaran proyek e-KTP. Nilai kerugian negara itu diperoleh KPK berdasarkan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dugaan nilai kerugian Rp2,3 triliun sangatlah besar. Jika disetarakan dugaan nilai kerugian itu bisa untuk membiayai pendidikan dan lainnya.
Nilai proyek e-KTP yang dikorupsi itu jika digunakan untuk membeli laptop yang disebutkan cocok untuk anak sekolahan yakni Axioo MyBook yang harganya Rp2,3 juta, maka ada 1 juta anak sekolahan yang bisa memanfaatkan laptop tersebut.
Nilai Rp2,3 triliun, jika dipakai untuk membeli gadget terbaru merek terkenal, misalnya Samsung Galaxy Note 7, iPhone 7, akan ada ratusan ribu pengguna yang bisa mendapatkan smartphone tersebut.
Nilai Rp2,3 triliun yang dikorupsi dari proyek tersebut jika dibelikan Galaxy Note 7 yang harganya Rp10,77 juta, maka bisa setara dengan 214.953 unit Galaxy Note 7. Jika dipakai untuk membeli iPhone 7 Plus spesifikasi tertinggi yang harganya Rp19 juta, maka bisa terbeli 121.052 unit iPhone 7 Plus.
Bambang Pacul Sebut Pernyataan Agus Rahardjo soal Intervensi Jokowi Kedaluarsa: Motifnya Apa Coba?
Politikus PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mempertanyakan motif mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menyebut Jokowi intervensi kasus e-KTP
