Tabrakan Meteorit Lahirkan Lempeng Tektonik

Ilustrasi Asteroid.
Sumber :
  • www.pixabay.com/TBIT

VIVA.co.id – Studi baru peneliti di Universitas Macquarie Australia menunjukkan dampak serangan meterorit yang menghantam bumi di masa lalu menciptakan lempeng tektonik. Dampak tabrakan batu antariksa itu juga meningkatkan kekuatan medan magnetik bumi. 

Geger Temuan Harta Karun yang Terbuat dari Meteor, Begini Penampakannya

Kesimpulan studi itu menjadi bukti baru yang diklaim lebih kuat sekaligus jawaban atas perdebatan bagaimana lempeng tektonik lahir pada masa lalu. 

Dikutip dari Cosmosmagazine, Selasa 26 September 2017, temuan itu dinilai bisa menjadi titik terang, sebab sampai saat ini gagasan lempeng tektonik lahir dari pergerakan bumi minim bukti yang kuat. 

Geger Meteorit Seharga Milyaran Jadi Pengganjal Pintu, Kok Bisa?

Selama ini, bukti yang jadi andalan beberapa ilmuwan untuk melacak lahirnya lempeng tektonik yakni keberadaan butir mineral zirkon, yang usianya mencapai 4,1 miliar tahun lalu. Butir mineral itu dianggap sebagai dampak dari lahirnya tektonik aktif. 

Sementara teori ilmuwan yang lain, meyakini lempeng tektonik lahir didorong dengan data geokimia pada tahun awal pembentukan bumi. 

Manusia Bisa Hidup di Planet Selain Bumi karena AI

Sedangkan pemodelan komputer yang dilakukan tim peneliti Universitas Macquarie, yang dipimpin Craig O’Neil menunjukkan, bukti dampak meteorit raksasa memicu peristiwa tenggelamnya lapisan padat luar bumi ke dalam mantel bumi yang lebih dalam, atau disebut proses subduksi. 

Pada pemodelan itu, tim peneliti menawarkan penjelasan apa yang terjadi pada 500 juta tahun pertama masa bumi. Periode ini dinamakan Hadean, atau dikenal dengan masa geologi gelap. 

"Dampak meteorit pada subduksi secara efektif mendaur ulang sebagian besar permukaan bumi, mengubah secara drastis geografi planet ini," ujar O'Neil. 

Peneliti menuturkan, pemodelan juga menemukan bukti pendukung pada empat miliar tahun lalu, terjadi penguatan medan magnetik bumi yang bergerak tiba-tiba dari dari posisi rendah sampai tinggi seperti kondisi pada saat ini. 

Tim peneliti menunjukkan, dampak meteor telah menyebabkan kerak luar dingin bumi bergerak secara cepat turun ke inti bumi. 

Proses ini selanjutnya mengubah intensitas konveksi di dalam inti bumi dan akhirnya memengaruhi geodinamo, lapisan yang mengelilingi inti bumi dan menghasilkan medan magnet. 

"Simulasi kami menunjukkan bahwa jumlah tabrakan meteor yang lebih besar pada bumi pada waktu itu dapat mendorong proses subduksi, menjelaskan pembentukan banyak zirkon dalam periode ini, serta peningkatan kekuatan medan magnet." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya