Curhat Kelompok Bumi Datar Indonesia Jadi Bahan Olok-olok

Co-Founder FE 101 Community, Ibrahim Lathini Kadir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Purna Karyanto

VIVA – Ide atau teori bumi datar sejauh ini masih menyedot perhatian pengguna internet dunia. Kelompok bumi datar terus membantah dan berupaya meruntuhkan klaim teori bumi bulat yang disampaikan ilmuwan sampai Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Teori Bumi Datar Tidak Benar, 5 Hal Nyata Buktikan Bumi Bulat

Tak pelak, bahan olok-olok sampai kecaman pedas dialami para pendukung bumi datar, khususnya di Indonesia. Co-Founder FE101 Community, Ibrahim Lathini Kadir tidak membantah mengalami hal serupa.

Menurutnya, suara sumbang dan ejekan itu diterima dengan lapang dada. "Dasar kaum bumi datar, otak datar. Seperti itu banyak kami alami di media sosial. Saya katakan jangan begitu dan jangan musuhi kami," kata dia kepada VIVA, Jumat, 8 Desember 2017.

Begini Nasib Kaum Bumi Datar Sekarang

Sedikit informasi bahwa FE101 Community adalah komunitas pendukung bumi datar di Indonesia yang anggotanya mencapai 2.000 orang. Pendirinya, selain Ibrahim Lathini, ada Pradana, Pupung Sadili, Yusuf Farrizar dan Anggoro Aji.

FE sendiri adalah kode dari kepanjangan flat earth. Komunitas ini sendiri terinpirasi dari seorang, yang dikatakan Ibrahim, bernama inisial BossDarling.

5 Fakta yang Membungkam Mulut Besar Kaum Bumi Datar

Dialah kreator bumi datar di Indonesia yang sudah mempublikasi video soal bumi datar di akun pribadinya, www.youtube.com/c/flatearth1010, sebanyak 13 episode di YouTube sejak 2016.

Ia mengatakan perbedaan pendapat itu hal yang lumrah, dan dirinya beserta komunitas hanya ingin memberi tahu kepada masyarakat bahwa ada anomali-anomali yang terjadi pada bumi bulat.

Space program hoax

"Kita sudah dibohongi (dengan teori bumi bulat) selama ini," ungkapnya menegaskan. Pria yang akrab disapa Ibamz ini kemudian memberi beberapa contoh soal teori bumi datar.

"Dari mana kita tahu jari-jari bumi? Para ahli antariksa bilang sekitar 3.000-6.000 mil. Artinya, setiap satu mil ada 20 sentimeter kelengkungan. Apakah pernah dilakukan penelitian? Saya rasa tidak," kata Ibamz mempertanyakan.

Anomali lainnya adalah kebohongan program antariksa yang digagas NASA. Ia mengklaim sejak 1960-an, masyarakat dunia sudah dijejali informasi palsu mengenai pendaratan di bulan dan berkeliling ruang angkasa.

Fakta lainnya yang diungkapkan Ibamz adalah teori bahwa bumi itu bulat tidak bisa direvifikasi keakuratan datanya. Ia menuding NASA membelokkan informasi yang benar dengan tiba-tiba menegaskan bumi itu bulat.

Ilustrasi Bumi Datar.

Bumi Datar.

"Kami melihat dan merasakan, secara empiris, bahwa dengan badan dan kepala kita yang memandang secara horizontal dipastikan kalau semuanya datar. Air datar, daratan datar. Bahkan, dilihat dari ketinggian 100-1.000 meter pun bumi masih terlihat datar secara horizontal," tegasnya.

Dengan fakta-fakta yang sudah dijelaskan, lanjut Ibamz, dapat dipastikan bahwa bumi itu datar, dan ia mengaku, data ini melebihi dari data milik NASA.

"Sangat sederhana sebenarnya. Kita tidak usah capek-capek pergi jauh ke angkasa. Apa yang kita lihat dan rasakan, itu datar. Saya mau ajak masyarakat untuk berpikir kritis," kata Ibamz.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya