Hujan Meteor Geminid Makin Subur dan Kuat, Ini Sebabnya

Hujan meteor Geminid pada 2012
Sumber :
  • www.earthsky.org/Henry Shaw/SummersMagic Photography

VIVA – Hujan meteor Geminid masih bisa disaksikan malam ini sampai Jumat pagi 15 Desember 2017. Hujan Geminid muncul saat Bumi melintasi pecahan debu dan serpihan yang ditinggalkan asteroid 3200 Phaethon. Asteroid ini mendekati Bumi setiap 1,4 tahun. 

Hujan Tak Biasa Bakal Terjadi Mulai Dini Hari

Hujan meteor Geminid merupakan salah satu hujan meteor yang cukup kuat dan menarik perhatian para pengamat. Dari tahun ke tahun sejak pengamatan berabad lalu, hujan meteor ini semakin kuat.

Dikutip dari Space, dalam sejarahnya, pengamatan hujan meteor Geminid baru berusia dua abad. Laporan pertama pengamatan hujan meteor ini muncul sekitar pertengahan 1800-an. Kala itu meteor yang muncul masih sedikit, hanya 10-20 meteor per jam. 

Siap-siap, Hujan Tidak Biasa Akan Terjadi pada 3-4 Januari 2024

Namun, kemudian seiring waktu, hujan meteor Geminid makin deras. Pada awal abad ke-20, pengamat melaporkan 20 sampai 25 meteor melesat pada hujan meteor Geminid.

Kemudian, pada 1940-an dan 1950-an, hujan meteor ini makin deras, masing-masing 30 dan 60 meteor per jam.

Coming Soon! Fenomena Astronomi Hujan Meteor Pekan Ini

Pengamatan pada 1960-an menunjukkan, tiap jam pada puncak hujan meteor Geminid muncul hampir 65 meteor. Pada akhir 1970-an, beberapa pengamat melaporkan ada 80 meteor per jam melesat.

Kini, pada puncak hujan meteor ini, sekitar 120 meteor per jam. Dengan makin meningkatkan jumlah meteor yang melesat tiap jamnya, tak heran NASA melabeli hujan Geminid ini sebagai hujan meteor paling subur pada tahun ini.

Pegiat astronomi Langitselatan, Avivah Yamani, mengatakan makin suburnya hujan meteor Geminid ini disebabkan adanya dinamika dari Planet Jupiter. 

"Hal ini disebabkan oleh gravitasi Jupiter yang mengganggu aliran puing-puing Phaethon dan menyebabkan mereka bergeser mendekati orbit bumi," ujar Avivah dalam tulisannya. 

Salah satu hal lain yang unik dari fenomena hujan meteor Geminid yakni berjalan lebih lambat dibanding hujan meteor lainnya saat menembus atmosfer dan langit Bumi.

Dengan lebih lambat, hasil yang dilihat pengamat akan lebih anggun. Pengamat bisa lebih lama menyaksikan suguhan alam di langit tersebut. 

Laman Space menuliskan, hujan meteor Geminid akan melesat masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan sekitar 127.500 kilometer per jam, bandingkan dengan hujan meteor Perseid (214.400 kilometer per jam), hujan meteor Orionid (237.500 kilometer per jam), dan hujan meteor Leonid (260.700 kilometer per jam). 

Kecepatan hujan meteor Geminid yang lebih lambat sebagian karena Bumi tak menabrak partikel arus meteor yang jatuh secara langsung. Sebab lainnya karena partikel bekas asteroid 3200 Phaethon mengikuti orbit yang relatif lambat di sekitar Matahari. 

Lambatnya hujan meteor Geminid ini juga disebabkan secara fisik hujan meteor ini lebih kuat dan padat. Space menuliskan, hujan meteor ini empat kali lebih padat dibanding serpihan debu komet biasa yang menghasilkan sebagian hujan meteor.

Dengan materi yang lebih kuat, hujan meteor Geminid relatif tidak terbakar dengan cepat saat masuk atmosfer Bumi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya