- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – Teknologi Internet of Things (IoT) di Indonesia menjadi sebuah tren bermuatan positif dalam industri bisnis tanah air. Menurut Survei Asia IoT Business Platform di ASEAN pada tahun lalu, 83 persen bisnis di Indonesia sedang mengeksplorasi dan mengimplementasikan solusi IoT. Namun masih banyak juga hambatan yang diakui oleh 1.573 responden.
Berdasarkan hasil survei di atas, 11,8 persen disebut telah mengimplementasikan solusi IoT, 5,1 persen sudah mendapat manfaat dari implementasi tersebut, 29 persen sedang mengeksplorasi solusi IoT, sedangkan 37 persen sedang mengumpulkan data. Sedangkan untuk kendalanya, 68,9 persen memilih biaya yang tinggi sebagai hambatan.
Berkaitan dengan hal itu, Asia IoT Business Platform (AIBP) edisi ke 25 akan digelar di The Titz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, 28 sampai 29 Agustus 2018. Pertemuan ini fokus pada topik Digitization of Lokal Enterprises in Indonesia. Acara ini akan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yang akan menghadirkan badan-badan pemerintahan, perusahaan, serta penyedia solusi IoT yang digunakan untuk proses bisnis secara internal.
"AIBP akan fokus dalam menampilkan apa yang sudah diraih perusahaan lokal dan diskusi akan memandang ke depan, seputar apa yang dapat dilakukan oleh bisnis Indonesia, secara teknologi adalah untuk mempertahankan pertumbuhan yang mengesankan," ujar Direktur Asia IoT Bussines Platform, Irza Suprapto, di Jakarta, Rabu, 4 Juni 2018.
Sementara itu perusahaan telekomunikasi lokal akan menyesuaikan layanan mereka untuk mendukung upaya negara dalam mendorong perluasan digitalisasi.
Demi Pasar, Hotel Kapsul Berbasis IoT di Jakarta Ganti Nama
Bobobox Pods ganti nama menjadi Bobopod. Ini adalah hotel kapsul berkonsep pod modern berbasis teknologi 'internet of things' (IoT).
