Sony Corp Dinilai Arogan


VIVAnews - Langkah Sony Corp. yang mengancam blogger asal Indonesia Sony Arianto Kurniawan untuk menghapus nama domain blognya, dinilai oleh Sekjen Mastel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi sebagai langkah yang arogan.

"Saya menilai Sony Corporation dalam hal ini sangat arogan," kata Mas Wigrantoro kepada VIVAnews, melalui sambungan telepon, Jumat 12 Maret 2010.

Menurut Wigrantoro, seharusnya Sony Corporation dan pengacaranya di Indonesia berkaca pada kasus-kasus persengketaan domain di masa lalu.

Realisasi Penyaluran Bansos oleh Pos Indonesia Kuartal I-2024 Capai 60.562 KPM

"Ini bukan kasus nama domain yang pertama. Mustinya Sony dan pengacaranya belajar pada kasus sengketa nama domain seperti kasus Armani, sehingga mereka bisa siap-siap untuk kalah di pengadilan," kata dia.

Wigrantoro menjelaskan, lembaga pengatur domain internasional ICANN sejak dulu telah menetapkan aturan yang jelas untuk kasus persengketaan nama domain.

Seseorang memang tidak boleh sekonyong-konyong mengambil nama domain sebuah merek yang sudah terkenal secara universal, semisal Coca Cola, atau McDonald's. Terlebih lagi, mengisi situs itu dengan konten yang sama, dengan tujuan-tujuan komersial.

Tapi, bila seseorang memiliki nama berakhiran McDonald memiliki domain yang sedikit berbeda dengan domain milik restoran internasional McDonald's, ia masih diperbolehkan Syaratnya, penggunaannya untuk keperluan pribadi, bukan komersial.

Sementara dalam kasus ini, kata Wigrantoro, blogger Sony Arianto Kurniawan sama sekali tidak melanggar hak Sony Corp, karena domain sony-ak.com yang dimilikinya sangat relevan dengan namanya.

Apalagi, blog tersebut isinya juga tidak bersinggungan secara head-to-head dengan produk-produk milik perusahaan elektronik Sony. "Oleh karenanya, ini sama sekali tidak relevan. Dari dua poin di atas saja, Sony Corp. sudah kalah," kata Wigrantoro.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Irvan Nasrun, Ketua Bidang Domain Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII). Menurutnya, posisi Sony Corp dalam kasus ini sangat lemah.

Menurutnya Sony Corp tidak bisa serta-merta meminta Sony Kurniawan untuk menghapus domain blognya. Sebab domain .com boleh dimiliki oleh siapapun selama dia lebih dulu memilikinya. "Siapa cepat dia dapat," kata Irvan.

Lebih lanjut, Wigrantoro yang secara pribadi mengenal Sony Kurniawan, menyatakan dukungannya terhadap rekannya itu untuk melawan ancaman Sony Corp. Bila perlu, ia menyarankan mobilisasi dukungan kepada Sony Kurniawan, seperti yang sukses dilakukan pada kasus Prita.

Sebab, menurutnya ini bisa dibilang bentuk dari pelecehan hak asasi manusia oleh perusahaan besar. "Nama adalah pemberian orang tua yang sifatnya hakiki, melekat pada individu," kata dia.

"Bila ini dibiarkan, apa ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang bernama Sony di seluruh dunia tidak boleh memiliki domain di internet berdasarkan nama mereka?" kata Wigrantoro.

Ivar Jenner

Tak Bisa Main Lawan Australia, Ivar Jenner Ucapkan Sesuatu soal Kartu Merah

Ivar Jenner tak bisa dimainkan ketika Timnas Indonesia U-23 melakoni laga kedua Grup A Piala Asia U-23 2024 Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada Kamis malam WIB.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024