Tiga Calon Raksasa Baru di Bisnis Internet

Tarif Internet Turun
Sumber :
  • VIVAnews

VIVAnews - Mereka memang belum memiliki nama besar seperti Google atau Yahoo. Tetapi, mereka mengklaim kini telah bermain di liga yang sama.

Mereka adalah DST, Naspers dan Tencent. Digital Technologies Sky (DST) adalah situs yang dikunjungi oleh 70 persen dari total pengunjung internet berbahasa Rusia. Naspers adalah grup media terbesar di Afrika, baik cetak dan online. Tencent adalah perusahaan internet dengan kapitalisasi pasar terbesar di China dan ketiga terbesar di dunia.

Sekarang, seperti ditulis The Economist, 8 Juli 2010, perusahaan-perusahaan ini mulai menunjukkan keperkasaan mereka di manca negara. Mereka telah berinvestasi di puluhan perusahaan internet di seluruh dunia.

Yang paling mengejutkan, dari tiga calon raksasa baru itu adalah DST. Perusahaan ini sudah ekspansi ke Barat dan membayar mahal untuk membeli saham perusahaan Amerika yang tumbuh sangat cepat, Facebook, jejaring sosial terbesar di dunia.

Kisah awal tiga perusahaan itu memang berbeda. DST diciptakan pada 2005 oleh dua investor internet Rusia, yakni Yuri Milner dan Gregory Finger, lewat mail.ru, web portal Rusia. Sekarang, perusahaan ini mengontrol banyak situs terkemuka di Rusia. Bahkan, telah mengundang investor lain terlibat sebagai pemilik, seperti Goldman Sachs dan Alisher Usmanov, miliarder Rusia yang memegang 27 persen saham.

Berbasis di Cape Town, Naspers yang berusia hampir 100 tahun merupakan penerbit Daily Sun, koran terbesar di Afrika Selatan. Kini, Naspers merupakan perusahaan yang paling ambisius masuk bisnis online. Meskipun meraih penjualan US$3,6 miliar tahun ini hingga Maret dari media cetak dan televisi berlangganan, Naspers kini agresif membeli perusahaan online.

Tencent berasal dari Shenzhen, dekat Hong Kong. Didirikan pada 1998, perusahaan ini telah meraih pendapatan US$1,8 miliar pada 2009. Meski terkenal dengan QQ, layanan pesan instan yang populer dengan 567 juta pelanggan, Tencent memperoleh keuntungan besar dari game online dan uang virtual, yang disebut Q coin. Pengguna memakai duit betulan untuk membeli dan bermain dengan perangkat digital.

Meskipun berbeda, mereka kini berada dalam satu blok. Naspers memiliki bagian saham di mail.ru dan menjadi investor awal di Tencent, kini memiliki 35 persen saham. Pada April Tencent investasi US$300 juta di DST untuk membeli 10 persen dari total valuasi saham DST yang bernilai US$3 miliar. Sedangkan, Tencent tertarik divisi internet Naspers di India.

Lebih dari itu, mereka memiliki misi yang sama: memburu perusahaan-perusahaan internet di negara-negara lain dimana investor Barat tak berani menyentuh. DST menguasai Rusia dan negara tetangga, termasuk jejaring sosial seperti VKontakte.ru dan Nasza-Klasa.pl.

Naspers memiliki portofolio terbesar di perusahaan internet di negara-negara berkembang, seperti di Brasil (BuscaPĂ©, situs belanja), India (ibibo, jejaring sosial) dan di Afrika Selatan (24.com, portal).

Tencent sejauh ini paling berhati-hati dari ketiganya. Selain berinvestasi di DST, Tencent memiliki saham minoritas di sejumlah perusahaan game online, seperti VinaGame di Vietnam.

Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal
Bea Cukai tindak ribuan batang rokok ilegal yang dikirim melalui jasa ekspedisi

Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal

Tarif cukai yang naik secara terus menerus dinilai memberatkan pelaku usaha dan membuat rokok ilegal semakin subur.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024