- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, menyatakan jika server BlackBerry ada di Indonesia, harga layanan bisa turun 20 persen. Selain itu, akses juga akan lebih cepat. "Tidak balik ke sana lagi (Kanada)," kata Tifatul.
Selain itu, kata Tifatul, negara juga bisa diuntungkan dengan keberadaan server di Indonesia itu. "Di antaranya, bisa men-taping dia, menarik pajak," katanya. Sekarang ini, "dia beroperasi di sini, kita dikasih sampah mereka. Negara tidak kebagian apa-apa," ujar Tifatul usai berceramah di Masjid Mahkamah Agung, Jumat 13 Agustus 2010.
Selain itu, jika ada penjahat yang berkomunikasi dengan BlackBerry, penegak hukum tak bisa melacak. Beberapa alasan itulah yang membuat pemerintah kemudian menyurati BlackBerry memasang server di Indonesia. "Kami sudah mengirim surat ke mereka," kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu.
Selain Indonesia, pemerintah Arab Saudi, India dan Uni Emirat Arab juga sedang melakukan upaya yang sama. Kemarin, Kementerian Dalam Negeri India mengancam akan memblokir BlackBerry jika sampai 31 Agustus 2010 ini tidak memberikan akses atas server.
Sementara penyedia BlackBerry, Research In Motion, menyatakan persoalan ini bersifat privat. RIM akan berhubungan dengan pemerintah yang bersangkutan membahas keluhan-keluhan tersebut. (hs)
Pendaftaran Petugas PPK Dimulai, KPU Depok Akan Rekrut 55 Orang
PPK akan bekerja selama delapan bulan.
