Robot Ini Berbahan Bakar Urine

Atlas, robot humanoid bertugas membantu korban bencana alam
Sumber :
  • BBC
VIVAnews
Catherine Wilson Tuntut Nafkah Rp100 Juta Per Bulan, Idham Masse Ungkap Hal Mengejutkan
- Inovasi pengembangan robot semakin berkembang. Peneliti dari Bristol Robotic Laboratory (BRL) Inggris mengembangkan pompa robotik yang menggunakan bahan bakar urine untuk menjalankan fungsinya.

3.37 Mln Hectares Palm Plantation Inside Forest Area, KLHK Identifies

Dilansir
AC Milan Jangan Gegabah Ganti Pioli dengan Conte
Theengineer, Minggu 10 November 2013, robot yang bernama EcoBot itu dapat mengirimkan urine menjadi bahan bakar. Proses konversi bahan bakar itu dijamin tanpa risiko kegagalan mekanik dan penyumbatan.


Menurut peneliti, temuan ini memungkinkan robot bekerja tanpa campur tangan manusia sekalipun, sebab robot dapat mengumpulkan bahan kabar urine secara mandiri dan mengolahnya sehingga memunculkan tenaga listrik.


"Kami berspekulasi di masa depan, EcoBot yang berbasis urine ini bisa melakukan tugas pemantauan lingkungan seperti mengukur suhu, kelembapan, dan kualitas udara," kata pemimpin peneliti, Peter Walters, dari University of The West of England (UWE), yang bekerja sama di laboratorium BRL dengan Bristol University.


Walters mengatakan sumber bahan bakar mudah didapatkan. Jika di perkotaan akan memanfaatkan urine dari toilet umum, dan jika di pedesaan dapat memanfaatkan limbah cair dari peternakan.


Sebelumnya EcoBot telah menggunakan motor pompa untuk mengkonversi bahan baku cair menjadi sel bahan bakar. Caranya memecah urine dengan menggunakan mikroba sehingga meenghasilkan energi listrik.


Perangkat robotik yang bervolume 24,5 ml ini menjalankan konsep jantung manusia, yakni mengkompres pompa dan memaksa cairan keluar menggunakan otot buatan.


"Detak jantung buatan secara mekanik lebih sederhana dari pompa motor elektrik konvensional yang pemompaannya lebih kompleks," kata dia.


Dengan melewatkan arus listrik melalui otot buatan, mengakibatkan otot memanas dan mengkompres bagian lembut di tengah pompa. Kondisi ini kemudian bisa mengeluarkan cairan melalui
outlet
dan memompa secara optimal guna mengirimkannya ke sel bahan bakar EcoBot.


Pelapasan arus seperti itu juga diklaim bisa membuat perangkat pompa itu bisa lebih optimal.


Peneliti mengatakan tumpukan 24 sel bahan bakar mikroba yang diberi urine bisa memasok pompa melalui sebuah kapasitor.  Peneliti tengah berencana meningkatkan efisiensi pompa untuk diintegrasikan dapat Ecobots generasi berikutnya.


Penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal Bioinspiration and biomimekantics Institute of Physics Publishing.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya