Hati-hati, Foto Seksi Anda Mungkin Sudah Tersimpan di Cloud

Cloud Storage
Sumber :
  • ICT4U
VIVAnews
Waketum Nasdem Ahmad Ali Temui Prabowo Minta Dukungan Maju Pilgub Sulteng
- Teknologi penyimpanan di cloud atau biasa disebut dengan cloud computing telah menjadi tren dalam beberapa tahun belakangan. Istilah 'awan' digunakan untuk menyebut tempat penyimpanan yang lebih besar dibanding server biasa.

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Cloud biasanya digunakan oleh perusahaan sebagai tempat penyimpanan untuk menampung data berkapasitas besar. Penyimpanan data di smartphone, tablet atau laptop saat ini tidak hanya tersimpan di perangkat, tapi juga di Cloud.
Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN


Dilansir melalui CNN Money , Kamis 4 September 2014, vendor smartphone atau perangkat secara rutin melakukan back-up data di cloud. Ini artinya, mereka akan menyalin file-file di dalam perangkat penggunanya untuk disimpan ke dalam server yang ada.

"Foto-foto selfie memalukan yang pernah Anda ambil, atau video seksi Anda tersimpan di sejumlah server yang ada di Kanada dan Eropa," ujar pengamat keamanan siber, Jose Pagliery.


Menurut pria yang pernah menulis buku 'Bitcoin and the Future of Money' ini mengatakan jika foto-foto itu masih bisa diakses dengan mudah di ponsel, laptop dan komputer meski tidak lagi ada di tangan pengguna.


"Layanan cloud seperti iCloud Apple, Google Drive dan OneDrive Microsoft bekerja dengan cara yang sama. Ini artinya iPhone telah mengambil semua data Anda dan secara otomatis ditempatkan di server Apple. Android Anda telah menyimpan foto-foto Anda di Google server. Demikian juga dengan OneDrive," katanya.


Namun, kata dia, semua tidak berhenti di situ. Perusahaan pasti kewalahan untuk me-
manage
data pengguna yang membanjir. Mereka butuh bantuan pihak ketiga, perusahaan yang benar-benar ahli dalam hal storage. Mereka adalah perusahaan yang tidak terlalu familiar di telinga
end-user
. Beberapa penyedia cloud computing seperti Cisco, IBM, Verizon dan banyak lainnya di dunia.


"Jika Anda menghapus file dari ponsel, tidak serta-merta foto itu menghilang. Penyedia layanan Cloud mungkin masih menyimpannya. Jika foto di situ telah dihapus juga, mungkin server foto Anda terlanjur di-
backup
di server pihak ketiga. Di sini, pengguna akan sangat sulit untuk mengaksesnya," jelasnya.


Artinya, terdapat 3 layer lokasi penyimpanan di sini. Pertama adalah di perangkat pengguna, di server vendor, dan server cloud computing pihak ketiga. Untuk akses pihak ketiga inilah yang sulit dilakukan. Bahkan hacker pun akan kesulitan. Tapi yang jelas, file-file itu masih tetap ada.


Menurut salah satu artis Hollywood yang menjadi korban hacker iCloud, Mary Elizabeth Winstead, foto telanjang milik dia telah lama dihapus. Namun penghapusan itu hanya dilakukan di dalam perangkat ponselnya, bukan di layanan cloud yang digunakan perusahaan ponsel yang ia pakai.


Mary Elizabeth Winstead bukanlah korban satu-satunya. Beberapa lainnya adalah Jennifer Lawrence, Kate Upton, Rihanna dan masih banyak lainnya.


Namun begitu, menurut Pagliery, insiden ini tidak serta merta menjadikan cloud sebagai layanan yang buruk dan harus ditakuti. Cloud merupakan tempat berbagi file yang aman jika digunakan dengan bijak. Yang perlu dilakukan, kata Pagliery adalah melakukan pengecekan dan pengaturan clooud secara rutin.


"Pastikan Anda mengetahui file apa saja yang disimpan di sana," katanya.


Factory Reset pun Tak Cukup


Sebelumnya, perusahaan teknologi keamanan Avast melakukan uji coba untuk mengekstrak data di dalam ponsel bekas pakai. Avast mendapati ternyata data-data yang berhasil diekstrak tidak hanya gambar tapi juga email, pesan singkat dan history pencarian di Google Search.


Kebanyakan smartphone memang memiliki menu "factory reset" atau "kembali ke pengaturan awal". Fitur itu didesain untuk menghapus dan membersihkan data yang ada, sehingga smartphone yang akan dijual bisa kembali ke kondisi awal saat baru dibeli.


Namun, Avast menemukan bahwa fitur itu hanya menghapus data index, bukan data satu per satu. Artinya, gambar, email dan pesan singkat masih bisa dikembalikan dengan menggunakan perangkat standar forensik biasa.

 

Avast mengklaim telah menemukan sekitar 40.000 foto di dalam 20 smartphone bekas yang dibelinya di eBay. Dari jumlah foto itu, sebanyak 750 gambar menunjukkan foto-foto seksi sampai tak berpakaian, sedangkan 250 foto menggambarkan tingkat kedewasaan penggunanya.


Perusahaan keamanan teknologi itu juga menemukan tambahan 1.500 foto anak-anak, 1.000 histori Google Search, 750 email dan pesan singkat, serta 250 nama kontak dan alamat email.


"Menghapus file-file Anda dari smartphone Android sebelum menjual atau memberikannya pada orang lain, itu tidak cukup," saran Avast, dilansir
BBC
.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya