Facebook Kenakan Tarif $2,99 Per Bulan? Jangan Percaya

Ilustrasi pengguna Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic/Files

VIVAnews - Ini bisa jadi merupakan rumor terpanas yang pernah ada sepanjang sejarah Facebook. Dari layanan jejaring sosial gratisan menjadi berbayar. Sudah pasti ini hanyalah rumor.

Facebook dikabarkan akan mengenakan biaya langganan sebesar US$2,99 atau sekitar Rp30.000 per bulan kepada seluruh penggunanya. Facebooker sontak merasa terganggu dengan hal ini dan buru-buru merencanakan menutup akun karena peraturan ini katanya akan diberlakukan mulai 1 November.

Tapi ternyata, kabar ini hanyalah hoax belaka. Dilansir melalui The Economic Times, Selasa 23 September 2014, Facebook tidak akan mengenakan biaya apapun kepada penggunanya.

Kabar ini ternyata berasal dari sebuah laman bernama National Report. Ini merupakan situs yang menuliskan berita-berita sindiran atau satir sehingga semua yang ditulis dalam situs tersebut hanyalah hoax.

Pemberitaan itu ditulis sejak beberapa hari lalu dan langsung menyebar di kalangan pengguna Facebook. Yang meyakinkan, terdapat pernyataan dari Mark Zuckerberg, si pendiri Facebook. Tentu saja, pernyataan itu tidak benar adanya.

"Dalam konferensi pers, Facebook mengungkapkan rencananya untuk memberlakukan biaya bulanan dalam penggunaan jejaring sosial mereka. Biaya itu akan ditarik dari para pengguna Facebook mulai 1 November tahun ini. Biayanya sekitar US$2.99 per bulan," tulis laman National Report.

Di bawahnya disertakan juga pernyataan dari Mark Zuckerberg yang berisi "Setelah berpikir masak-masak, memang sulit untuk mengambil keputusan ini. Namun akhirnya kami memutuskan untuk terpaksa memberlakukan biaya bulanan. Jika kami tidak melakukan hal ini, keberlangsungan Facebook akan terancam," tulis Mark di laman tersebut, yang tentu saja pernyataan itu adalah palsu.

Bahkan rumor itu tidak berhenti sampai di sana. Beberapa pengguna Facebook mengaku mendapatkan saran yang menyebar, agar mereka dibebaskan dari biaya bulanan itu.

"Bagi kalian yang tidak mampu membayar, update status saja di Facebook dengan tulisan 'Facebook, tolong abaikan biaya bulanan itu untuk saya. Saya Miskin'. Facebook akan melihatnya dan akan mempertimbangkan penghapusan biaya untuk anda," kata status yang beredar secara viral itu di dunia maya.

Pembunuhan Sadis Modus Begal ke Mirna Ternyata Pembunuhan Berencana, Otaknya Menantu Korban

Tanggapan Facebook

Melihat efek yang cukup dahsyat dari rumor di situs satir itu, Facebook pun langsung mengambil langkah pencegahan. Meski tidak merasa dirugikan, Facebook mulai menerapkan penggunaan tag untuk menandakan status atau informasi hoax/satir.

"Kami ingin menghentikan upaya penyebaran berita atau cerita palsu. Artikel palsu itu akan kami beri tanda agar pengguna mengetahuinya. Ini kami lakukan karena kami menerima masukan dari mereka yang ingin mendapatkan kebenaran," kata juru bicara Facebook melalui Ars Technica.

Penggunaan tag tersebut, terutama akan ditandai pada berita-berita yang diambil dari situs National Report dan The Onion. Keduanya sama-sama situs berita satir.

Banyak situs yang telah mengutip berita National Report ini. Salah satunya Business Insider. Namun berita tersebut langsung dihapus. (ren)

Intip Wahana Baru Rivera Edutainment Park Bogor, Serunya Kumpul Keluarga Sambil Outbound
Kang Dedi Mulyadi dan Syifa

Sosok Anggota Polisi yang Berikan Mahar Emas Palsu ke Anak Camat di Purwakarta

Media sosial dihebohkan dengan kisah anak pak camat di Purwakarta bernama Syifa yang menerima mahar emas palsu dari seorang pria berseragam alias anggota polisi.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024