Perbankan Amerika Dihantui Bug Komputer "ShellShock"

Ilustrasi Virus Komputer
Sumber :
VIVAnews
Honda Kenalkan 3 Mobil Listrik Terbarunya Ye Series, Siap Jegal BYD
- Regulator keuangan Amerika menyarankan institusi perbankan di negara tersebut untuk waspada. Mereka diminta untuk memperbaiki atau meng-update software untuk melindungi sistem dari Shellshock.

Heboh Daud Kim Beli Tanah Untuk Bangun Masjid, Ternyata Hanya Untuk Konten?

Shellshock dianggap sebagai bug komputer paling berbahaya saat ini. Bahkan ancamannya diprediksi lebih hebat ketimbang Heartbleed.
Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh


Menurut regulator, semua software yang ada di dalam sistem perbankan harus diperbaiki. Sebab, jika tidak, maka bug tersebut bisa menyelinap untuk kemudian berpotensi terjadinya penipuan.


Bug Shellshock merupakan ancaman internet terbaru. Bug ini bisa mempengaruhi Bash atau Bourne-again Shell, sebuah tool software biasa yang ditemukan di banyak sistem operasi.


"Banyaknya penggunaan Bash dan kerentanannya yang cukup potensial, bisa secara otomatis menimbulkan risiko kerugian materiil," ujar pihak Federal Financial Institutions Examinations Council, seperti dikutip SMH, Sabtu 27 September 2014.


FFIEC merupakan lembaga antarinstansi yang bisa memberikan standar umum untuk bank, termasuk US Federal Reserve, US Federal Deposit Insurance Corporation, US Office of the Comptroller of the Currency, dan lainnya.


Bank-bank tersebut diharuskan mengidentifikasi sistem mereka yang menggunakan Bash, untuk kemudian di-update. Mereka juga diminta untuk memeriksa software-software dari pihak ketiga.


Sementara itu, Apple dan perusahaan software raksasa Oracle juga memberikan pernyataan yang menunjukkan kekhawatiran yang sama. Mereka mengklaim sedang berupaya untuk mengembangkan software "penambal" yang bisa di-
download
para pengguna agar terhindar dari ancaman Shellshock.


Apple mengklaim jika bug tersebut tidak terlalu berisiko pada mayoritas pengguna komputer Mac. Bash telah dipaketkan dengan Mac OS X yang berbasis Unix Operating System.


Bug ini tidak terlihat muncul di iOS Apple, yang biasa digunakan untuk iPhone dan iPad, atau perangkat yang berbasis software Microsoft Windows.


Menurut Apple, komputer buatannya telah "aman secara default". Artinya, tidak terlalu rentan akan serangan jarak jauh, kecuali pengguna melakukan konfigurasi terhadap perangkat Apple untuk meningkatkan layanan-layanan dari Unix.


"Kami berupaya untuk menyediakan update software untuk pengguna UNIX 'yang lebih maju'," kata Apple.


Oracle memperingatkan konsumennya bahwa ada sekitar 30 produk yang rentan terkontaminasi bug Shellshock, termasuk sistem komputer Exadata kelas atas.


Mereka telah bersiap melakukan perbaikan pada dua produknya untuk mencegah ShellShock, terutama pada Oracle Linux dan sistem operasi Solaris. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya