ICT Watch: Bos Facebook Datang, Bukti Internet Indonesia Powerful

Facebook
Sumber :
  • http://freebiest.com
VIVAnews
Kasus Film Porno Siskaeee Belum Juga Disidang, Ini Kata Polisi
- Kedatangan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, ke Indonesia memang dalam rangka program Internet.org. Namun, penggiat internet Indonesia menganggap hal ini sebagai bukti adanya potensi yang cukup besar di tanah air.

Penemuan Kerangka Manusia Pakai Sarung dan Peci Bikin Geger Pendaki Gunung Slamet

"Kedatangannya dengan Internet.org ini memang membuktikan itikad baik. Namun, jangan sampai ini hanya
Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas
lip service . Jangan sekedar dekorasi. Yang dibutuhkan itu adalah kelanjutannya. Pemerintah harusnya bisa melakukan negosiasi yang kuat," kata Donny BU, pendiri Internet Sehat dan ICT Watch, saat dihubungi VIVAnews, Senin 13 Oktober 2014.

Donny mengungkapkan, negosiasi yang dimaksud harus bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia dan teknologi yang ada.


"Kasih teknologi ya ga masalah, tapi kalau kita tidak punya ahlinya, ya percuma," kata Donny.


Menurut dia, dalam cuitan di akun Twitternya, Indonesia adalah pasar internet yang besar, terus tumbuh dan relatif terbuka. Inilah yang dianggap menggiurkan untuk bisnis para perusahaan teknologi asing tersebut.


"Bos-bos bisnis media sosial dunia datang ke Indonesia. Yang jadi seleb sebenarnya adalah
netter
Indonesia. Karena potensi yang kita milikilah mereka datang. Jika
netter
Tiongkok, Indonesia dan India jadi satu, jumlahnya sudah mencapai 50 persen dari total pengguna internet dunia. Ini yang harus dijaga baik-baik oleh pebisnis global," kata dia.


Menurut dia, Tiongkok sudah menutup diri hingga tersisa Indonesia dan India. Oleh karena itu, lanjutnya, posisi Indonesia sebenarnya cukup kuat untuk bisa mempengaruhi kebijakan global. Baik kebijakan tata kelola internet maupun bisnisnya.


"Google sudah berkantor di sini. Twitter sebentar lagi. Bos Facebook sudah intip-intip cantik. Kita boleh bangga, tapi juga jangan lantas terlena," ujar dia.


Makanya, menurut Donny, harus dipertanyakan apa yang bos-bos media sosial itu pedulikan. Mereka justru yang harus melakukan sesuatu untuk Indonesia.


"Buka pasar? tak apa. Imbalannya? Mereka harus bangun kapasitas SDM dan teknologi di sini. Minta Google, Facebook dan Twitter bikin program
training, workshop,
berkala dan terukur, di kampus-kampus dan simpul komunitas," ujar Donny.


Jika tidak begitu, kata dia, Indonesia selamanya hanya akan menjadi pasar. SDM Indonesia hanya akan sampai pada level user saja.


"Kita tidak bisa bersaing di global," ujar dia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya