- Vivanews/Amal
VIVA.co.id - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis data hasil survei yang dilakukan bersama Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia (Puskakom UI). Data itu menyebutkan adanya peningkatan jumlah pengguna internet, namun tak sesuai harapan APJII.
"Selama 2014, pengguna internet di Indonesia naik jadi 88,1 juta. Dengan kata lain, penetrasinya mencapai 34,9 persen. Ini menggembirakan tapi seharusnya bisa lebih dari itu," ujar Ketua Umum APJII, Semuel A. Pangerapan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 26 Maret 2015.
Pria yang akrab disapa Sammy ini mengatakan, akan banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan APJII untuk mencapai target jumlah pengguna internet sesuai standar Millenium Development Goals (MDG). Dalam standar tersebut ditargetkan penetrasi pengguna internet minimal 50 persen pada tahun ini.
"Ini artinya kami berkewajiban meningkatkan pertumbuhan 15,1 persen. Itu tidak mudah. Kami harus melakukannya bersama pemerintah, swasta dan elemen masyarakat," kata dia menambahkan.
Total penduduk Indonesia, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014 sekitar 252 juta. Dari sisi jumlah penduduk, pengguna internet hanya mengalami pertumbuhan sekitar 16,2 juta pengguna. Tahun sebelumnya, pengguna internet di Indonesia hanya sekitar 72 juta.
Dalam survei APJII ditemukan, jika 78,5 persen dari total pengguna internet berada di wilayah Indonesia bagian Barat. Ini artinya, pemerintah dan pihak terkait lainnya bisa mulai memberikan kesempatan kepada masyarakat di wilayah selain itu, khususnya di rural area, untuk dapat mengakses internet.
Data ini diambil APJII dan Puskakom dengan melibatkan survei terhadap 2.000 pengguna internet di 42 kota, baik urban maupun rural. Dalam survei ini APJII juga ingin memberikan gambaran demografis terkait pengguna internet, perilaku, serta gaya hidup, untuk menggambarkan tren penggunaan internet di Indonesia.
