Jadi Pemimpin Pasar, Huawei Diminta Bangun Innovation Center

Lambang Huawei
Sumber :
  • REUTERS/Tim Chong/Files
VIVA.co.id
Target 1000 Teknopreneur, Kominfo Gandeng Huawei
- Besarnya pendapatan yang dihasilkan Huawei di Indonesia, serta posisi perusahaan tersebut sebagai pemimpin pasar jaringan, membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta Huawei memberikan kontribusi kepada negara. Mereka pun diminta untuk membuat pusat inovasi (
innovation center
Huawei Agresi Pasar RI dengan Peningkatan Litbang
).
Huawei Technologies Raih Peningkatan 32,7% Laba Bersih

Dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, sudah sewajarnya perusahaan penyedia jaringan asal Tiongkok itu memberikan kontribusinya. Pasalnya, kantor pusat Asia Tenggara pun tidak ada di Indonesia, melainkan di Kuala Lumpur. Padahal Indonesia merupakan pasar yang dianggap menguntungkan untuk Huawei.

"Harusnya Indonesia yang dipandang lebih strategis. Jika tidak ada kantor, investasi saja untuk perkembangan SDM di Indonesia karena potensi sumber daya manusia di sini juga besar," ujar Rudiantara, ditemui usai penandatanganan MoU Huawei-Kominfo Innovation Center di Jakarta, Selasa, 19 Mei 2015.


Ditanya mengenai besaran investasi yang ditekankan untuk Huawei, Menkominfo mengatakan bahwa hal itu diserahkan sepenuhnya kepada perusahaan Tiongkok tersebut. Namun, ia memastikan jika jumlahnya harus berkisar jutaan dolar.


"Harus jutaan dolar karena
revenue
Huawei dari Indonesia besar sekali.
Innovation center
kan pasti besar, ada
training
segala macam. Pasti angkanya jutaan dolar. Kalau tidak jutaan dolar, saya tidak mungkin mau datang ke sini," ujar Rudiantara.


CEO Huawei Indonesia, Sheng Kai, memastikan komitmen perusahaan yang dipimpinnya itu untuk berkontribusi meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.


"Kami tidak hanya mengembangkan SDM lokal, tapi juga menyediakan akses pendidikan, menyelenggarakan pelatihan di bidang TI, melakukan penelitian dan pengembangan tentang inovasi dan konsep teknologi, serta memberdayakan pakar teknologi Huawei dalam memberikan konsultasi di bidang TIK yang bermanfaat," ujar Kai.


Dikatakan Kai, program pelatihan ini dinamakan Huawei Certified Network Associate (HCNA) di Pusat TIK Nasional (Pustiknas), Ciputat, Tangerang Selatan.


Ditanya mengenai kemungkinan perusahaan jaringan lain, seperti ZTE dan Ericsson, yang akan diberlakukan kontribusi yang sama, Menkominfo enggan menjawabnya.


"Saya belum ketemu mereka (ZTE, Ericsson). Mereka (Huawei) kan
market leader
, biar mereka dululah," kata dia.


Sayangnya, kerja sama ini sepertinya baru sebatas MoU. Pasalnya, akan ada pertemuan lanjutan yang dilakukan Huawei dan Kominfo untuk membicarakan rencana ini lebih jauh lagi. Namun, Kominfo tetap berharap program tersebut berjalan tahun ini.


"Soal pengelolaan bisa dilakukan oleh pemerintah atau lembaga yang dipilih, jika perusahaan tidak serius, seperti asosiasi atau perguruang tinggi. Kalau di divisi kami yang mengerjakan, sumber dayanya tidak mencukupi," ujar Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kominfo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya