Dirombak, Ini Wajah Baru Google+

Wajah baru Google+
Sumber :
  • Blog Google

VIVA.co.id - Google memutuskan merombak tampilan layanan jejaring sosialnya, Google+. Sebagaimana diketahui, performa jejaring sosial Google ini memang sangat jauh dari nama besar Google.

Google+ dianggap gagal berkembang. Pasalnya, sejak diluncurkan pada 2011, media sosial ini sepi dari aktivitas penggunanya. Memang, jumlah akun Google+ sudah tembus 2 miliar, hal ini karena setiap pengguna yang membuat akun Google maka otomatis akan memiliki akun Google+.

Brutal, Manajer Google Diperkosa Lalu Dibunuh

Tapi, dengan jumlah akun lebih dari 2 miliar itu, per April lalu menurut catatan badan konsultan Stone Temple, pengguna yang aktif di Google+ hanya 212 juta saja, bandingkan dengan jumlah pengguna aktif harian Facebook yang mencapai 1 miliar pengguna per September lalu.

Ironisnya, badan itu menemukan, sebanyak 90 persen pengguna Google+ tidak pernah memosting apapun pada akun jejaring sosial Google itu. 

Riwayat Blunder Google, Hapus Palestina Sampai Area India

Namun, Google tak menyerah dan memustukan merombak desain dan tampilan Google+. Dikutip dari Cnet, Rabu, 18 November 2015, kemarin Google merilis langkah perombakan itu. Menurut Direktur Stream Google, Eddie Kessler, pada versi baru ini, Google+ tampil dengan fungsi utama Communities dan Collection. "Google telah mendengarkan apa yang disampaikan oleh pengguna Google+," kata Kessler.

Dia mengatakan, fungsi Communities dan Collection, merupakan inovasi yang menjawab kebutuhan dan keinginan pengguna jejaring sosial Google tersebut. Kessler mengatakan, fungsi Communities memungkinkan pengguna untuk bergabung dengan kelompok yang mendiskusikan hobi atau kesukaan tertentu. Sedangkan Collection memungkinkan pengguna melihat kompilasi postingan pengguna lain berbasis ketertarikan. Misalnya ketertarikan pengguna dalam bidang fotografi atau kesehatan.

Pada desain baru Google+, Communities dan Collection akan ditempatkan di bagian depan dan tengah platform. Dengan desain seperti itu, Google+ menjadi platform berbagi hobi atau kesukaan, berbeda dengan fokus Facebook yang berbasis interaksi antarpengguna.

Seruan Netizen kepada Google: Kembalikan Palestina!

Google+ versi anyar disebutkan masih dalam tahap beta. Pada tahap ini, pengguna bisa memilih opsi desain baru pada website. Kessler menjanjikan versi akhir Google+ yang dirombak akan muncul dalam hitungan bulan. Nantinya, Google+ baru itu akan bisa dinikmati pada website maupun mobile.

(mus)

Peta Palestina dihilangkan di Google Maps.

Kata Google Soal Hapus Palestina dari Maps

Google tak pernah menuliskan Palestina di Maps.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016