Foto Selfie Diedit, Pria Berjenggot Dituduh Teroris Paris

Foto editan Twitter yang menuduh seorang sebagai teroris
Sumber :
  • Twitter/@AmyStephen

VIVA.co.id - Teror Paris tak hanya mengorbankan warga di sekitar lokasi teror. Seorang pengguna Twitter yang tinggal di Toronto, Kanada, juga menjadi korban. Namun, pengguna yang bernama Veerender Jubbal ini jadi korban fitnah sebagai salah satu pelaku teror Paris, akhir pekan lalu itu. 

Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

Jubbal mengeluhkan gambarnya diedit oleh seseorang yang membencinya dan diganti seakan-akan sebagai pelaku teror Paris.

Pada foto selfie asli, Veerender Jubbal yang penganut Sikh mengenakan sorban di kepala dan berjanggut panjang sedang memegang iPad-nya. Namun, dalam foto hasil editan, diganti dia memegang kitab suci Al Quran, dan mengenakan rompi peledak bunuh diri.

Sontak hal itu membuatnya kaget. Sebab, Veerender Jubbal selama ini menganut Sikh dan tinggal di Toronto, Kanada. Saat teror Paris pecah pun, dia berada di Kanada, bukan di lokasi teror.

"Seseorang mengedit, dan mengubah foto selfie saya dengan photoshop. Foto itu menjadikan saya seolah salah satu orang yang menyebabkan masalah di Paris," tulis akun @Veerender_Jubbal seusia teror Paris pekan lalu.

Sayangnya, foto selfie editan ini sudah menyebar di platform Twitter. Bahkan,  Jubbal mengeluhkan foto dirinya sudah terpampang di sebuah koran terbitan Spanyol. Dalam koran tersebut, fotonya dilabeli sebagai salah satu teroris.

"Gambar ini telah dipakai dan ditempatkan di halaman depan koran utama Spanyol, menempatkan saya sebagai orang di balik serangan teroris," tulis dia.

Jubbal juga menegaskan bahwa keyakinan yang dipeluknya bukanlah muslim seperti yang ingin ditampilkan dalam foto editan tersebut. Dia mengaku berkeyakinan Sikh. Untuk itu, ia meminta siapapun untuk jeli bahwa antara Muslim dan Sikh adalah hal yang berbeda.

Foto sarkastis itu pertama kali diunggah oleh pengguna Twitter dengan akun @Bl4ptrep dengan caption 'Foto salah satu pelaku bom bunuh diri Paris yang telah dirilis. Dia memosting fotonya ini di Twitter sebelum melancarkan serangan,', beberapa saat setelah teror Paris pecah.

Belakangan ketika foto ini menimbulkan kontroversi, akun tersebut sudah menghapuskan foto dari linimasa akun Twitternya. Tapi, masih bisa dilihat dalam arsip internet.

Usut punya usut, ternyata pengedit foto selfie Jubbal merupakan kalangan game pembenci Jubbal. Diketahui Jubbal merupakan salah satu pengkritik industri game.

Dikutip dari Vice, Rabu 18 November 2015, Jubbal selama ini memang aktif dalam gerakan Gamergate, sebuah gerakan yang didedikasikan untuk melawan pelecehan atas perempuan dalam dunia game. Kelompok yang mengusung kampanye ini disebut Social Justice Warriors (SJWs). Kelompok ini menginginkan adanya keterbukaan, standar etika yang lebih baik dalam industri game.

Sejak dia aktif menyuarakan kampanye Gamergate itu, Jubbal mulai menjadi target agresif anggota game, terlebih setelah dia menyuarakan kampanyenya dengan tanda pagar #stopgamergate2014.

Terkait foto tersebut, diketahui aslinya merupakan foto selfie Jubbal di kamar mandi dengan menggunakan iPad. Foto itu diunggah pada 4 Agustus 2015.

Dan ternyata akun @Bl4ptrep sudah mulai mengedit foto yang sama, iPad diganti dengan Al Quran dan ditambahkan dengan rompi bunuh diri, pada 11 Agustus 2015, setelah Jubbal mengunggah foto selfie tersebut di akun Twitternya.

Saat pertama kali mengunggah foto editan tersebut, akun @Bl4ptrep menuliskan serangan.

"Anda berada di masjid dan orang ini menampar pantat pacar Anda. Apa yang kamu lakukan?" tulis akun tersebut

Kemudian foto editan itu kembali diunggah oleh akun yang sama menyusul topik hangat teror Paris.


UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game
Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016